
CNBC Indonesia pernah menulis, pada awal mulai negosiasi pembelian Bank Permata, sumber CNBC Indonesia sempat menyampaikan bahwa Bank Mandiri awalnya masuk dengan penawaran harga nilai buku atau price to book value (PBV) sebesar 1,8x.
PBV ini adalah penilaian harga saham dengan nilai buku perusahaan. Biasanya, saham yang memiliki rasio PBV besar, memiliki valuasi yang tinggi (overvalue) sedangkan saham yang memiliki PBV di bawah 1 memiliki valuasi yang rendah alias undervalue.Seiring dengan proses negosiasi, Bank Mandiri kemudian menarik penawaran lama dan menyampaikan penawaran harga baru dengan PBV pada 1,4x-1,5x. Angka tersebut dinilai harga paling wajar bagi Bank Mandiri.
Spekulasi terkait harga pembelian tersebut akhirnya ditangkis semua oleh Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo.
"Jadi yang bisa saya sampaikan, semua omongan di publik mengenai valuasi segala macam itu rumor semua. Karena ini kami sama-sama perusahaan publik, kami tidak bisa sampaikan sebelum ada titik-titik tertentu," kata Kartika saat ditanya sejumlah awak media, Selasa (09/04/2019).
Lalu sebenarnya, berapa harga wajar untuk membeli saham Bank Permata?
Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma memberikan penjelasan. Dia mengatakan dengan asumsi Astra tak ikut melepas saham, maka harga saham Bank Permata idealnya Rp 800/saham atau mencerminkan PBV sekitar 1x.
"Namun ada catatan, kalau Astra menjual maka idealnya PBV-nya 2x atau Rp 1.600/saham," kata Suria Darma kepada CNBC Indonesia, Senin (13/05/2019).
Sementara itu, Kepala Riset PT Kresna Sekuritas Franky Rivan juga mengatakan jika saham pemilik Bank Permata melepas porsi sahamnya, idealnya PBV tidak lebih dari 1x.
"Karena asset quality-nya kurang bagus dan ada potensi NIM [margin bunga bersih] tertekan ke depannya. Pada harga saat ini, PBV-nya kurang lebih 1x," kata Franky.
Harga saham Bank Permata sempat naik dan PBV-nya sempat mencapai 1,3x karena sentimen akan diberli Bank Mandiri.
"Kemarin sempat naik sampai 1,3x PBV karena pure sentimen akuisisi saja. Sentimen-nya hilang balik lagi ke fair value by fundamental, yaitu 1x PBV," tambah Franky.
Terkait pembatalan transaksi pembelian saham Bank Permata, Kartika tidak menjawab permintaan konfirmasi dari CNBC Indonesia. Demikian pula dengan Sekretaris Perusahaan, Rohan Hafas tak menjawab panggilan dan pesan singkat yang dikirim.
Beberapa waktu lalu, Kartika menyatakan keputusan mengenai kelanjutan proses akuisisi Bank Permata akan diumumkan sebelum semester I tahun ini berakhir.
Sebelumnya, pria yang biasa disapa Tiko ini mengatakan pihaknya masih melakukan negosiasi terkait harga dengan pihak BNLI.
"Jadi [atau] enggak jadi kita semester I seharusnya kita akan klarifikasi apakah ini go ahead atau enggak," ungkap Tiko di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/4/2019).
Pada perdagangan pukul 11.20 WIB, saham BNLI amblas 3,61% di level Rp 800/saham, dengan kapitalisasi pasar Rp 22,43 triliun dan PBV tercatat 0,98x.
Simak ulasan kinerja laba Bank Permata di tahun ini.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/tas)
http://bit.ly/2LBgxvm
May 13, 2019 at 06:24PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Batal Dibeli Mandiri, Berapa Harga Ideal Saham Bank Permata?"
Post a Comment