Buka puasa tersebut dihadiri antara lain, Dubes Korea Selatan Kim Chang-boem, Dubes Jepang Masafumi Ishii, dan Dubes Vietnam Pamp Vinh Quang. Mereka mengenakan kemeja batik khas Indonesia.
Sementara itu, Menlu Retno sendiri mengenakan kerudung berwarna oranye dengan gamis hitamnya. Para direktur jenderal, seperti Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Jose Tavares dan Direktur Jenderal Cecep Herawan, juga terlihat mengenakan setelan baju koko dengan bawahan sarung untuk para prianya, sementara para perempuan mengenakan kebaya.
![]() |
Dalam sambutannya Retno menjelaskan bahwa bulan Ramadhan ini bulan yang suci. Ramadan juga merupakan waktu di mana dapat meningkatkan perbuatan baik, dan juga semangat perdamaian.
"Dalam arti Ramadan ini membawa semangat kebaikan. Semangat kebaikan ini juga dibawa oleh Indonesia ke United Nation Security Council (UNSC) terutama saat masa Kepresidenan Indonesia pada Mei ini. Indonesia berada di bawah tema meningkatkan perdamaian," kata Retno di Ruang Nusantara, Kementerian Luar Negeri, Selasa (14/05/2019).
![]() |
Selain itu Retno juga menjelaskan bahwa pada sejumlah pertemuan yang dia telah hadiri, sebagian besar mengusung tema tentang perdamaian.
"Tiga hari yang lalu saya baru saja kembali dari New York untuk sejumlah pertemuan terkait operasi pemeliharaan perdamaian debat, dengan fokus utama pada pelatihan dan peningkatan kapasitas. Seminggu sebelumnya pun di Doha saya mengadakan sejumlah pertemuan terkait dengan proses perdamaian di Afghanistan," kata Retno.
Selanjutnya, dia menegaskan bahwa Indonesia terus berusaha memberikan yang terbaik untuk berkontribusi pada proses perdamaian dengan memperkuat pembangunan yang menyediakan lingkungan yang lebih baik untuk perdamaian.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
http://bit.ly/2YyaoBX
May 15, 2019 at 04:49AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dari New York Sampai Doha, Perjuangan Diplomasi Perdamaian RI"
Post a Comment