Data ONS menunjukkan tingkat pengangguran turun menjadi 3,8% dalam tiga bulan hingga bulan Maret, menjadi yang terendah sejak akhir tahun 1974. Rilis tersebut lebih rendah dari prediksi Forex Factory sebesar 3,9%.
Sementara pada periode yang sama, rata-rata gaji tumbuh 3,2% lebih rendah dari prediksi 3,4%.
Analisis Teknikal
![]() |
Pada grafik harian GBP/USD bergerak di sekitar rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), dan di bawah MA 21 hari (garis hijau), dan MA 8 hari (garis merah). Sementara indikator rerata pergerakan konvergen dan devergen (MACD) masih berada di wilayah negatif.
Tekanan turun terlihat masih cukup kuat pada grafik harian.
![]() |
Sementara pada grafik 30 menit, GBP/USD bergerak di bawah MA 5 dan 21, namun masih jauh di bawah MA 125. Indikator MACD bergerak di wilayah negatif, sementara Stochastic memasuki wilayah jenuh beli (overbought).
Selama tertahan di bawah atau jika mampu bergerak konsisten di bawah level US$ 1,2950, GBP/USD masih berpeluang turun ke US$ 1,2910. Peluang ke area US$ 1,2870, menjadi terbuka jika mampu menembus ke bawah US$ 1,2910.
Sementara jika kembali ke atas US$ 1,2950, pound berpeluang naik ke area US$ 1,3000. Namun selama level tersebut tidak ditembus, GBP/USD cenderung masih akan melemah kembali.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm)
http://bit.ly/2Vporrt
May 15, 2019 at 12:55AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Data Tenaga Kerja Variatif, Ini Peluang Trading Pound"
Post a Comment