
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menjelaskan defisit kembali dalam akibat impor BBM yang tinggi.
"Volume impor BBM kita naik untuk menjaga ketahanan stok bulan Ramadan dan lebaran, yang kedua selain volume naik harga minyak mentah juga naik sehingga nilai impor jauh lebih tinggi. BBM biasanya ikuti," ujarnya saat dijumpai di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat (17/5/2019).
Selain itu, dari sisi ekspor juga ada penurunan karena produksi minyak mentah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sudah digunakan untuk kebutuhan kilang dalam negeri. Tidak lagi diekspor.
Kenaikan volume impor yang cukup tinggi adalah untuk bensin premium dan RON 92. Ini dilakukan sebagai antisipasi mudik lebaran dan arus balik, apalagi dengan terbangunnya jalan-jalan tol baru yang diperkirakan akan semakin banyak pemudik yang menggunakan kendaraan.
"Ini yang mengakibatkan premium dan pertamax series terutama RON 92 naik impor, ini ada perilaku konsumen yang beralih dari angkutan udara ke tol. Sehingga stoknya harus kita lebihkan," jelasnya.
Menurutnya, impor bisa berkurang di bulan depan dari sisi volume. Tapi, dari sisi harga tak bisa dipastikan. "Juni mungkin turun sedikit volumenya."
(gus/gus)
http://bit.ly/2w10j4b
May 18, 2019 at 01:23AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Defisit Migas Sentuh Rp 21 T, ESDM: Tol Bikin Impor BBM Naik"
Post a Comment