
Kinerja IHSG bergerak searah dengan indeks saham utama Asia, di mana Nikkei 225 anjlok 1,46%, Hang Seng amblas 1,23%, Shanghai Composite ambrol 1,12%, Kospi minus 0,41%, dan Straits Times berkurang 0,87%. Memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menjadi salah satu penyebab ambrolnya bursa saham di seluruh dunia.
Sebelum membuka perdagangan hari ini, Kamis, mari simak kembali beberapa kabar emiten dan aksi korporasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
1. Kenapa Garuda Indonesia Berani Teken Kontrak dengan Mahata?
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membeberkan alasan bekerja sama dengan PT Mahata Aero Teknologi (MAT). Alasannya karena tak perlu mengeluarkan biaya untuk kebutuhan investasi alias zero cost dan menggunakan sistem bagi hasil (revenue sharing) dari pendapatan iklan.
Direktur Teknik dan Layanan Garuda Indonesia Iwan Joeniarto mengatakan pihaknya telah melakukan feasibility study (FS) terlebih dahulu sebelumnya untuk memutuskan bekerja sama dengan perusahaan rintisan (start up) tersebut. Pertimbangan lainnya adalah ini merupakan model bisnis baru yang dijalankan oleh Garuda dengan tujuan untuk meningkatkan value added jasa perusahaan.
2. Dicecar BEI, Keramika Indonesia Siap Jual 4% Saham Free Float
Emiten produsen keramik merek KIA, PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS) menegaskan upaya pemenuhan aturan free float atau minimal saham beredar di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini masih berlangsung dan ditargetkan rampung pada Juni mendatang.
3. Untung Jualan Sari Roti, Nippon Indosari Bagi Dividen Rp 59 M
Pemilik merek "Sari Roti", PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) memutuskan untuk mendistribusikan dividen tunai setara 35% dari total laba bersih perusahaan tahun 2018. Total dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham sebesar Rp 59,72 miliar.
4. Ini Penjelasan BRISyariah soal Share Swap dengan Paytren
PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) angkat bicara soal kabar tukar guling saham atau share swap yang akan dilakukan perseroan dengan PT Veritra Sentosa International atau Paytren yang didirikan dai kondang Yusuf Mansur.
Dalam surat yang ditujukan kepada Redaksi CNBC Indonesia, Sekretaris Perusahaan Indriati Tri Handayani mengatakan perseroan tidak punya rencana aksi korporasi dalam waktu dekat.
"Hingga saat ini BRIsyariah belum berencana melakukan corporate action, termasuk share swap," kata Indriati dalam surat tersebut yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (8/05/2019).
5. Bisnis Beras Pupus, TPS Food Fokus di Bisnis Taro Dkk
Setelah anak usaha, PT Dunia Pangan, diputuskan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA)/TPS Food akan fokus pada bisnis di divisi makanan. Namun fokus bisnis TPS Food hanya pada jenis makanan mie dan bihun kering, dan makanan ringan (snack) Taro.
6. Inalum Serap Saham, Transaksi Bukit Asam Tembus Rp 2,67 T
Harga saham emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berlanjut memerah pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (8/5/2019), setelah terjadi transaksi di pasar negosiasi senilai total Rp 2,67 triliun, termasuk lewat crossing atau tutup sendiri.
Data perdagangan menunjukkan, saham PTBA masih melanjutkan tren koreksi setelah 2 hari melewati batas waktu cum date dividen di pasar reguler dan negosiasi yakni 6 Mei lalu. (prm)
http://bit.ly/2vLzvon
May 09, 2019 at 02:47PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Garuda Jelaskan Kontrak Mahata, Inalum Seram Saham Bukit Asam"
Post a Comment