
Dari Global, Amerika Serikat (AS) secara resmi memberlakukan tarif impor barang-barang dari China senilai US$ 200 miliar menjadi 25% dari sebelumnya 10%, Jumat (10/5/2019). China dianggap mundur dari komitmen yang dibangun dalam beberapa perundingan sebelumnya.
Sedangkan dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengumumkan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) Indonesia kuartal I mencapai US$ 6,96 miliar, atau setara dengan 2,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit tersebut lebih dalam dari kuartal I-2018 sebesar US$ 5,19 miliar atau 2,01% dari PDB.
Rilis data tersebut bertepatan dengan pemberlakuan tarif dagang AS. Meskipun demikian, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal I-2019 masih surplus sebesar US$ 2,4 miliar, jauh lebih baik ketimbang kuartal I-2018 yang defisit US$ 3,9 miliar.
Melihat perkembangan tersebut di atas, investor asing melepas portofolio investasinya di bursa saham karena situasi perekonomian yang kurang mendukung. Selama sepekan, asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) hingga Rp 3,85 triliun di pasar reguler.
Apa saja saham yang paling banyak diborong asing selama sepekan? Berikut lima saham yang paling banyak dilepas asing di pasar reguler:
1. PT Bank Rakyat Tbk (BBRI)
Investor asing melepas saham berkode BBRI tersebut dengan nilai jual bersih (net sell) sebesar Rp 1,22 triliun.
Selama sepekan, harga saham dari bank yang memiliki satelit tersebut mengalami penurunan harga sebanyak 260 poin (-5,94%) pada harga Rp 4.120/unit saham.
Nilai perdagangannya bisa dikatakan sangat besar hingga mencapai Rp 2,8 triliun. Bank BBRI memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 503 triliun, atau yang terbesar ke dua di IHSG.
2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) sebesar Rp 600 miliar pada saham berkode BBCA tersebut. Selama sepekan, saham bank yang dimiliki oleh grup Djarum tersebut mengalami penurunan 325 poin (-1,15%) pada harga Rp 28.050/unit.
Nilai perdagangan BBCA sangat besar mencapai Rp 2 triliun. Bobot BBCA di IHSG paling besar secara persentase yakni 9,7% dengan kapitalisasi sebesar Rp 685 triliun.
3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 426 miliar pada saham berkode BMRI tersebut. Selama sepekan, saham bank pelat merah tersebut mengalami penurunan 175 poin (-2,29%) pada harga Rp 7.475/unit.
Nilai perdagangan BMRI mencapai Rp 1,5 triliun. Sedangkan kapitalisasi BMRI menjadi yang terbesar ke lima dengan persentase 4,9%, atau setara Rp 345 triliun.
4. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
Investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 158,3 miliar pada saham berkode BBNI tersebut. Selama sepekan, saham bank yang memiliki simbol perahu tersebut mengalami penurunan 650 poin (+7,03%) pada harga Rp 8.600/unit.
Nilai perdagangannya sangat besar mencapai Rp 1,2 triliun. Bank BNI sendiri memiliki kapitalisasi pasar Rp 159 triliun, atau 2,2% dari IHSG. Secara bobot berada di urutan nomor 9.
5. PT Astra International Tbk (ASII)
Saham dengan pangsa pasar otomotif terbesar di Indonesia berkode ASII tersebut banyak dilepas oleh investor asing. Nilai net sell yang dilakukan asing tercatat sebesar Rp 245 miliar.
Selama sepekan, saham ASII mengalami penurunan 3,37% dan di tutup pada harga Rp 7.175/unit. Nilai perdagangannya mencapai Rp 1,1 triliun.
Nilai kapitalisasi ASII menjadi yang terbesar ke tujuh dengan persentase 4,1%, atau setara Rp 290 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/gus)
http://bit.ly/2VfGyzP
May 12, 2019 at 08:05PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Investor Asing Obral Saham Rp 3,85 T, Ini 5 Saham Teratasnya"
Post a Comment