
Adapun tender yang sudah dilakukan Bulog untuk pengadaan impor tahun ini baru sekitar 18 ribu ton, atau 18% dari kuota impor yang ditugaskan ke Bulog tahun ini sebesar 100 ribu ton.
"Daging nggak ada masalah. Stok Bulog sudah siap. Artinya sambil tersalur di beberapa pasar, nanti akan terus berdatangan sampai Mei. Kuota impor kita kan 100 ribu ton, yang kita sudah tender sekitar 18 ribu ton. Dan stok lama ada sekitar 10 ribu ton. Jadi total ada sekitar 28 ribu ton, cuma sebagian besar sudah dibeli masyarakat," kata Bachtiar usai rapat di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (3/5/2019).
Bachtiar menyebutkan, stok riil daging kerbau yang ada di gudang Bulog saat ini sebesar 8.300 ton.
"Nanti kita tenderkan lagi, kita lihat kalau stoknya mulai berkurang, mungkin setelah Lebaran. Sampai Lebaran cukup," jelasnya.
Selain itu, Direktur Utama Bulog Budi Waseso juga menyebutkan akan ada tambahan importasi 7 ribu ton lagi dari India dalam waktu dekat. Jumlah ini dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan puasa hingga Lebaran.
"Kita kan nanti satu minggu ke depan datang lagi 7 ribu ton dari India untuk persiapan ini. Jadi semua sudah oke lah, nggak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Buwas di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, siang tadi.
Sebelumnya, Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) mengritik kebijakan impor daging kerbau yang dilakukan pemerintah saat ini.
Direktur Eksekutif Gapuspindo, Joni Liano, menjelaskan tujuan pemerintah membuka keran impor daging kerbau untuk menurunkan harga daging ke level Rp 80 ribu per kilogram nyatanya tak pernah tercapai dalam tiga tahun terakhir.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dihimpun Gapuspindo menunjukkan, rata-rata harga eceran daging sapi pada 2016 sebesar Rp 106.565/kg, naik menjadi Rp 107.311/kg di 2017 dan bertahan di level Rp 107.237/kg sepanjang tahun lalu.
Adapun dalam dua bulan pertama tahun ini, harga rata-rata daging sapi menurut BPS mencapai Rp 107.221/kg di Januari dan Rp 107.232/kg di Februari.
"Apakah harga turun ke Rp 80 ribu/kg? Ini data dari Kementerian Perdagangan, berkisar Rp 106 ribu-Rp 107 ribu/kg. Sementara pemerintah katakan supaya harga acuan bisa Rp 80.000/kg sesuai Permendag 96/2018 harus suplai daging kerbau," ujar Joni, beberapa waktu lalu.
Padahal, realisasi impor daging kerbau dari India sejak 2016 terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan volume impor 39.524 ton di tahun tersebut, naik 38% menjadi 54.510 ton di 2017, dan kembali naik 46% menjadi 79.634 ton di tahun lalu.
Kendati demikian, realisasi tersebut tak pernah mencapai 100% dibandingkan kuota yang diberikan per tahunnya.
"Impor daging dari India naik terus tapi harga segitu-segitu saja. Tujuan dari pemerintah untuk stabilkan harga, sesuai dengan Permendag harus Rp 80 ribu/kg nggak ada yang tercapai. Jadi kenapa impor terus dilakukan?," keluhnya.
Simak video penjelasan Buwas perihal impor komoditas di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
http://bit.ly/2ZWTQom
May 04, 2019 at 02:41AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mau Puasa, Stok Daging Kerbau Impor Bulog Capai 28 Ribu Ton"
Post a Comment