
Kendati demikian, ada sinyal positif bahwa blok migas besar tersebut akan kembali dikelola oleh ConocoPhillips. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto menyebutkan, tentunya ConocoPhillips menjadi kontraktor yang diprioritaskan. Ini sesuai dengan peraturan.
"(ConocoPhillips) Masih jadi (kontraktor) prioritas," ujar Djoko saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Ia pun mengatakan, nasib blok Corridor akan diputuskan dalam waktu dekat. Apalagi, Menteri ESDM Ignasius Jonan sudah jauh-jauh melakukan lawatan ke Amerika Serikat (AS) untuk bertemu dengan pihak ConocoPhillips.
Dalam kunjungannya tersebut, Jonan tentunya bertemu dengan CEO ConocoPhillis Ryan Lance. ConocoPhillips adalah kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang saat ini mengelola blok Corridor.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menuturkan, pertemuan difokuskan untuk membahas kelanjutan operasi ConocoPhilips di Blok Corridor di Sumatra Selatan.
ConocoPhillips selaku operator eksisting berkomitmen untuk terus mengoperasikan Blok Corridor bersama pemegang participating interest saat ini," ujar Agung melalui keterangan resminya, Kamis (23/5/2019).
Hak kelola Blok Corridor akan berakhir pada 2023. Untuk memastikan kelanjutan operasi blok tersebut, pemerintah mengedepankan pendekatan business to business dalam kerangka penerimaan negara yang lebih maksimal.
"Saat ini Blok Corridor menyumbang sekitar 17% dari total produksi gas di Indonesia," kata Agung. (hps)
http://bit.ly/2W00mN7
May 24, 2019 at 04:15PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nasib Blok Corridor Tak Tentu, ConocoPhilips dapat Prioritas"
Post a Comment