Pada pukul 14:55 WIB, euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1170, mengutip kuotasi MetaTrader 5.
Ekspor otomotif Uni Eropa (UE) ke AS cukup besar, sehingga kenaikan bea masuk bisa berdampak buruk bagi Benua Biru. Selain itu, blok euro juga sudah menyiapkan balasan jika Presiden Trump akhirnya menerapkan bea masuk tinggi. Hal ini tentu menimbulkan kecemasan akan meluasnya perang dagang.
Gedung Putih memiliki tenggat waktu hingga Sabtu (18/5/2019) mendatang untuk memutuskan apakah akan mengenakan bea masuk terhadap impor mobil dan suku cadangnya dengan alasan keamanan nasional.
Sampai ada keputusan resmi, euro kemungkinan masih sulit untuk menguat.
Analisis Teknikal
![]() |
Pada grafik harian euro yang yang disimbolkan EUR/USD setelah bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), MA 21 hari (garis hijau), dan MA 8 hari (garis merah), yang menjadi sinyal kuatnya tekanan turun.
Sementara indikator rerata pergerakan konvergen dan devergen (MACD) juga berada di wilayah negatif yang menjadi indikasi sentimen bearish atau turun.
![]() |
Sementara pada time frame yang lebih rendah yakni 30 menit EUR/USD bergerak di kisaran MA 5, dan 21, serta masih jauh di bawah level MA 125. Sementara MACD bergerak naik namun masih di wilayah negatif, dan Stochastic terlihat berbalik turun.
Euro juga bergerak di support (tahanan bawah) terdekat di kisaran US$ 1,1170. Jika mampu menembus konsisten ke bawah level tersebut, euro berpeluang turun ke area 1,1135.
Sementara jika bertahan di atas support EUR/USD berpotensi naik ke US$ 1,1200.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm)
http://bit.ly/2Q88xAv
May 17, 2019 at 11:06PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penundaan Bea Impor AS Belum Pasti, Euro Bisa Turun Lagi"
Post a Comment