Para ahli sering menyebut Malaysia sebagai salah satu negara yang dapat mengambil manfaat dari konflik perdagangan antara dua ekonomi teratas dunia itu. Itu karena produsen yang berbasis di China mungkin berusaha menghindari kenaikan bea impor AS dengan mengalihkan beberapa operasinya ke lokasi di Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
"Bagi kami, kami melihat beberapa manfaat. Kami memperkirakan beberapa pengalihan perdagangan ke Malaysia, yang merupakan hal cukup baik bagi kami," kata Muhammed Abdul Khalid kepada CNBC International, Selasa (28/5/2019), di Nomura Investment Forum Asia di Singapura.
Perkiraan manfaat dari perang dagang itu akan memperkuat momentum pertumbuhan di Malaysia, yang meningkat ketika konsumsi dan investasi di negara itu naik, kata Muhammed.
Banyak investor menghindari investasi di Malaysia setelah pemilihan umum tahun lalu. Pakatan Harapan yang dipimpin Mahathir secara tak terduga menjatuhkan Barisan Nasional, sebuah koalisi yang telah memerintah negara itu selama lebih dari 60 tahun.
Ketidakpastian seputar pemerintahan baru mengakibatkan investor melepas ringgit, saham, dan obligasi Malaysia. Sejak itu, saham Malaysia menjadi salah satu yang berkinerja terburuk di Asia, dan obligasi pemerintahnya sekarang berisiko dikeluarkan dari patokan global utama oleh penyedia indeks FTSE Russell.
![]() |
Muhammed mengatakan pemerintah sedang berupaya memulihkan kepercayaan kalangan investor. Dia mengatakan negara itu fokus untuk menarik "investasi riil," yang mengacu pada perusahaan asing yang membuka bisnis di Malaysia atau perusahaan di negara itu yang melakukan ekspansi.
Demi upaya itu, pemerintah berupaya meningkatkan insentif bagi perusahaan dan memperlancar proses persetujuan investasi, tambahnya. (prm)
http://bit.ly/2YSGIzy
May 28, 2019 at 10:50PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perang Dagang AS-China Untungkan Malaysia, Kok Bisa?"
Post a Comment