
Adapun sisa laba bersih perseroan ditetapkan sebagai laba ditahan guna memperkuat dana ekspansi bisnis emiten ritel ini.
"Dengan demikian pemegang saham akan menerima dividen Rp 50 per saham," kata Suryanto, Direktur Ramayana Lestari Sentosa, Jumat (24/5/2019) di Jakarta.
Sepanjang tahun lalu, emiten dengan kode saham RALS tersebut membukukan pendapatan Rp 5,7 triliun, naik tipis 2,1%dari periode yang sama di tahun sebelumnya Ro 5,6 triliun. Kontribusi pendapatan terbesar tahun 2018 diperoleh pada triwulan kedua yang bertepatan dengan momen bulan Ramadan dan Lebaran tahun lalu.
Sementara itu, laba bersih perseroan tahun lalu meningkat 44,4% menjadi Rp 587,1 miliar dari tahun sebelumnya Rp 406,6 miliar. Kenaikan disebabkan meningkatnya penjualan di gerai Ramayana dan strategi perusahaan dalam menekan biaya-biaya operasional.
Pada tahun lalu, Ramayana membuka lima gerai baru yang tersebar di Plaza Cibubur, Bekasi, Cakung, Sleman dan Madiun. Perseroan juga menutup dua gerai yang sudah tidak produktif.
Suryanto optimistis, pada tahun ini pendapatan RALS bisa mencapai Rp 8,9 triliun, sedangkan laba bersih diperkirakan mencapai Rp 650 - 750 miliar.
"Tahun ini diperkirakan Ramadan dan Lebaran memberikan kontribusi 35% terhadap pendapatan," ujar dia.
Selain membagikan dividen, RUPSR juga merombak susunan direksi dan komisaris RALS seiring dengan pengunduran diri Jane Melinda yang menjabat wakil direktur utama. Jane Malinda ditetapkan sebagai komisaris perusahaan.
Berikut susunan direksi dan komisaris RALS terbaru:
Direksi
Direktur Utama : Agus Makmur
Direktur : Suryanto
Direktur : Gantang Nitipranatio
Direktur : Muhamad Yani
Direktur Independen : Halomoan Hutabarat
Komisaris
Komisaris Utama : Paulus Tumewu
Komisaris : Jane Melinda Tumewu
Komisaris : Mohammad Iqbal
Komisaris : Kismanto
Komisaris Independen : Koh Boon Kim
Komisaris Independen : Selamat
Simak ulasan Ramayan bidik cuan dari online.
[Gambas:Video CNBC]
(tas)
http://bit.ly/2Wf6mRt
May 24, 2019 at 08:44PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ramayana Tebar Dividen Rp 337 M dan Rombak Direksi"
Post a Comment