Ekonomi AS diprediksi melambat cukup signifikan di kuartal-II tahun ini, terlihat dari serangkaian indikator ekonomi yang dirilis belakangan ini. Selain itu eskalasi perang dagang dimana AS dan China sama-sama menaikkan tarif impor juga menyebabkan tekanan bagi ekonomi Paman Sam.
Bank Morgan Stanley memberikan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ini sebesar 0,6% diturunkan dibandingkan proyeksi sebelumnya sebesar 1,0%. Begitu juga dengan JPMorgan yang menurunkan prediksi menjadi 1,0% dari sebelumnya 2,25%. Proyeksi tersebut jauh di bawah pertumbuhan kuartal-I sebesar 3,2%.
Dolar AS bukannya melemah merespons pemangkasan proyeksi tersebut, tetapi justru menguat. Hal ini tidak lepas dari status dolar sebagai aset safe haven yang membuatnya banyak diburu saat terjadi pelambatan ekonomi maupun gejolak di pasar. Dolar biasanya hanya kalah melawan yen yang dianggap lebih safe haven.
Rupiah sebagai mata uang emerging market tentunya tidak akan bisa menandingi kekuatan mata uang safe haven saat pelaku pasar cemas akan kemungkinan melambatnya pertumbuhan ekonomi global.
Analisis Teknikal
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian Sumber: investing.com
|
Secara harian, rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR masih bergerak di kisaran rerata (Moving Average/MA) 20 hari (garis merah) MA 5 /rerata 5 hari (garis biru).
Indikator Stochastic (grafik bagian bawah) bergerak naik setelah sebelumnya mendekati wilayah jenuh jual (overbought).
Grafik: Rupiah (USD/IDR) 1 Jam Sumber: investing.com
|
Pada grafik 1 jam, rupiah juga bergerak atas MA 5 (rerata 5 jam) dan MA 20 (rerata 20 jam) yang sudah menyilang, menjadi sinyal berlanjutnya pelemahan rupiah (USD/IDR bergerak naik). Indikator Stochastic sudah memasuki wilayah jenuh beli (overbought) yang bisa membatasi pelemahan rupiah pada hari ini.
Berlanjutnya pelemahan rupiah kemungkinan akan menguji resisten (tahanan atas) Rp 14.470. Selama level tersebut tidak ditembus, rupiah berpeluang memangkas pelemahan dan kembali ke kisaran Rp 14.385.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm)
http://bit.ly/2Xe7AcL
May 29, 2019 at 07:29PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sentimen Global Kembali Memburuk, Rupiah Tertekan Lagi"
Post a Comment