Dengan semangat perlindungan alam dan kehidupan masyarakat marginal, film tersebut menyoroti sisi lain industri batu bara dan ketenagalistrikan, ditambah bumbu politik yang lumrah berada di belakangnya.
Selain mampu membuka mata publik terhadap dampak lain dari kemajuan zaman, dua isu utama yaitu kelestarian alam dan kehidupan bermanusia mampu diramu menjadi satu sajian.
Hal tersebut sekaligus menjadi bukti, sebaik-baiknya industri yang berkembang, masih memiliki risiko besar bila berhadapan isu lingkungan dan acuh tak acuh terhadap isu sosial. Mulai dari risiko hukum, sampai risiko reputasi.
Selain melalui pembawaan film yang apik tadi, dua kepentingan yang disajikan dalam film yaitu kelestarian alam dan kehidupan bermanusia juga dapat dijadikan satu dan dikombinasikan juga untuk pendanaan pasar modal yaitu melalui penerbitan sustainable bond.
Sustainable bond adalah instrumen investasi yang diterbitkan guna menggalang dana dan secara fleksibel dapat digunakan untuk proyek berwawasan lingkungan maupun proyek berdampak sosial yang positif kepada masyarakat.
Jika dirunut, proyek berwawasan lingkungan dan proyek berdampak sosial sudah lebih kerap diterbitkan di pasar modal dengan nama masing-masing green bond dan social bond.
Lantas, karena lebih fleksibel, bankir investasi global lebih menggemari permintaan untuk penerbitan sustainable bond ini dibandingkan dengan kedua jenis obligasi pendahulunya itu dengan alasan utama potensi pasar yang lebih luas.
"Setiap perusahaan besar memiliki departemen sustainability dan fokus pada CSR, dan social bond atau sustainable bond membuka peluang bagi perusahaan untuk leluasa menentukan rentang inisiatif guna penerbitan dana melalui obligasi tersebut," ujar Navindu Katugampola, Head of Green and Sustainability Bond Origination Morgan Stanley, seperti dikutip dari Euromoney.
Katugampola menilai bahwa saat ini korporasi tidak melulu ingin mengerjakan proyek yang ramah lingkungan, tetapi juga ramah terhadap kehidupan karyawan dan rekanan bisnisnya, sehingga fleksibilitas sustainable bond menjadi kekuatan utama dari produk investasi tersebut.
Salah satu penerbit awal adalah kedai kopi mewah Starbucks, yang menerbitkannya pada 2016 silam. Dana US$ 500 juta yang dibidik Starbucks dari penerbitan tersebut rencananya diperuntukkan untuk kelestarian alam saja.
Namun, seiring dengan adanya fokus tambahan perseroan pada pembiayaan petani kopi yang menjadi klien perusahaan, maka Starbucks sepakat merealisasikan penerbitan sustainable bond korporasi pertama di Amerika Serikat.
Karena itu, perluasan bidang investasi yang bertujuan memberikan dampak luas kepada bumi dan manusia tersebut melalui bond ini sangat luas karena mencakup sosial-ekonomi yang sangatlah luas.
Beberapa di antara bidang yang dapat disalurkan pendanaan dari sustainable bond adalah program yang mengurangi label ketidaksetaraan gender, bisnis inklusif, perempuan yang memiliki UKM, UKM pembiayaan mikro, agribisnis, dan pembiayaan bagi anak muda.
NEXT
Foto: Sustainable Development Goals (dok: Wikipedia)
|
http://bit.ly/2EDMLjK
May 29, 2019 at 07:33PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sustainability Bond BRI: Merawat Bumi dengan Cara Mainstream"
Post a Comment