Hal itu disampaikan seorang pejabat militer Korea Selatan (Korsel) kepada NBC News.
"Kami mengkonfirmasi bahwa apa yang diluncurkan Korut hari ini bukanlah rudal balistik," kata pejabat itu kepada NBC News, yang dikutip CNBC International.Pejabat itu juga mengatakan proyektil jarak pendek itu ditembakkan sekitar pukul 09:06 pagi sampai 9:27 waktu setempat di Korea, dari daerah Hodo Bando, Wonsan, di arah timur laut. Proyektil yang diluncurkan menempuh jarak 70 hingga 200 kilometer.
Para pejabat awalnya mengatakan ada satu rudal yang diluncurkan."Kepala Keamanan Nasional, Menteri Pertahanan Nasional, kepala Badan Intelijen Nasional telah berkumpul di Kantor Kepresidenan Korsek dan sedang memantau situasi saat ini dan berbagi informasi secara dekat dengan mitra di AS," kata juru bicara kepresidenan Korsek kepada NBC.
Associated Press juga melaporkan bahwa Kementerian Pertahanan Jepang tidak melihat risiko langsung terhadap keamanan nasional negara itu karena rudal dari Korut tidak memasuki wilayahnya.
Para pejabat militer itu mengungkapkan pihak berwenang Korsel dan AS sedang menganalisis situasi. Militer Korsel juga telah meningkatkan pengawasan.
Seorang pejabat senior administrasi, mengatakan kepada NBC bahwa Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton telah memberikan penjelasan penuh kepada Presiden Donald Trump mengenai situasi tersebut.
Sementara itu, Gedung Putih, melalui juru bicara Sarah Sanders juga sudah mengeluarkan tanggapannya terkait masalah ini. "Kami menyadari tindakan Korut malam ini. Kami akan terus memantau seperlunya," katanya.
Pentagon tidak segera menanggapi permintaan komentar CNBC. Insiden ini terjadi dua minggu setelah Pyongyang mengabarkan bahwa Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang mengawasi uji coba senjata pemandu taktis tipe baru. Uji coba pada Sabtu ini adalah kedua kalinya bagi Korut yang menembakkan rudal sejak pembicaraan antara Trump dan Kim gagal pada Februari lalu.
Ketika itu, Kim dan Trump bertemu di Hanoi untuk membahas kemungkinan denuklirisasi Semenanjung Korea, tetapi pembicaraan itu berakhir tiba-tiba tanpa kesepakatan. Pertemuan Februari 2019 di Vietnam itu dilakukan setelah pertemuan bersejarah antara Kim dan Trump di Singapura Juni tahun lalu.
![]() |
(tas)
http://bit.ly/2vF3jmp
May 05, 2019 at 02:31AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tensi Tinggi, Korut Tembakkan Proyektil Jarak Pendek"
Post a Comment