
Indeks dolar dibentuk dari enam mata uang yakni euro, poundsterling, yen, dolar Kanada, franc Swiss, dan krona Swedia. Indeks ini sering dijadikan tolak ukur kekuatan dolar terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah.
Pada pukul 20:40 WIB, indeks dolar naik 0,34% ke level 98,37, dan menjadi level tertinggi dalam dua tahun terakhir, mengutip data Refinitiv.
Perang dagang antara AS - China yang semakin panas membuat pelaku pasar cemas akan berlarut-larutnya kondisi tersebut, dan memicu pelambatan ekonomi global yang lebih dalam bahkan kemungkinan resesi.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan belum ada rencana terbang ke Beijing untuk melakukan negosiasi dagang.
Sementara laporan dari South China Morning Post mengatakan pemerintah China sedang mempertimbangkan ulang semua hubungan ekonomi dengan AS setelah Washington membatasi bisnis raksasa telekomunikasi Huawei, melansir CNBC International.
Juru Bicara Kementrian Perdagangan China bahkan mengatakan tidak akan melakukan perundingan dagang hingga AS merubah kebijakannya yang salah.
Meski tidak disebut kebijakan yang mana, namun hubungan kedua negara mulai memanas setelah Presiden AS Donald Trump menaikkan bea impor produk China senilai US$ 200 miliar menjadi 25% dari sebelumnya 10%, dan yang terbaru masalah Huawei.
Dari sisi politik, Pemilu Parlemen Eropa yang selama empat hari mulai Kamis ini membuat para inverstor berhati-hati, apalagi partai-partai populis dan eurosceptic atau anti Uni Eropa diprediksi mendapat suara yang besar.
Perang dagang dan Pemilu Parlemen Eropa membuat sentimen investor secara global menurun, terlihat dari bursa saham Eropa dan AS yang berada di zona merah saat ini.
Inggris akan menjadi yang pertama mengadakan pencoblosan, dan Partai Brexit diprediksi akan menjadi partai yang memperoleh kursi paling banyak. Partai Buruh menempati posisi kedua, dan Partai Konservatif pimpinan Perdana Menteri Theresa May berada di tempat ketiga, mengutip The Guardian.
Prediksi tersebut memberikan gambaran peta politik Inggris, Partai Brexit merupakan partai baru yang berdiri pada bulan November 2018. Partai yang dipimpin Nigel Farage ini memperoleh banyak dukungan akibat warga Inggris yang frustasi akibat proses Brexit yang tak kunjung usai, dan Partai Konservatif dan Partai Buruh menjadi pihak yang disalahkan. Nigel Farage merupakan politisi beraliran eurosceptic.
Dari enam mata uang pembentuk indeks dolar, euro melemah 0,33%, dan poundserling turun 0,22%. Dolar Kanada dan krona Swedia masing-masing melemah 0,49% dan 0,44%.
Sementara yen dan franc yang sama-sama dianggap safe haven menguat lawan dolar AS masing-masing -0,43% dan -0,13%. Penguatan dua mata uang ini, begitu juga dengan dolar terhadap mata uang lainnya memberikan gambaran kuat bagaimana investor memburu aset-aset safe haven.
Penguatan indeks dolar pada hari ini bisa memberikan tekanan bagi rupiah pada perdagangan Jumat besok.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
http://bit.ly/2wbRNiM
May 24, 2019 at 04:02AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wow, Indeks Dolar AS Naik ke Level Tertinggi 2 Tahun"
Post a Comment