Search

Ada Sinyal Tekanan Jual, Tapi IHSG Berpeluang Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bangkit setelah mengalami koreksi pada penutupan kemarin, IHSG kemarin di tutup menguat 0,34% ke level 6.351,8, Selasa (9/7/2019).

Untuk perdagangan hari ini Rabu (10/7/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Adapun rentang pergerakannya berpotensi terjadi pada level 6.350 hingga 6.425.

Dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama ditutup bervariatif. Indeks S&P 500 menguat tipis 0,12%, Dow Jones Industrial Average turun 0,08%, dan Indeks Nasdaq Composite menguat 0,54%.

Dilansir dari CNBC International, indeks Dow Jones turun tipis karena investor menunggu petunjuk tentang arah dari kebijakan moneter Federal Reserve berikutnya. Nasdaq Composite dan S&P 500 naik, karena saham Facebook dan Amazon membukukan kenaikan lebih dari 1%.

Gubernur the Fed, Jerome Powell dijadwalkan akan memberikan kesaksian di depan House Financial Services Committee pada hari Rabu. Penciptaan lapangan pekerjaan yang kuat akhir pekan lalu menimbulkan pertanyaan tentang kebijakan suku bunga bank sentral berikutnya.

Investor akan mencari petunjuk apakah The Fed akan menurunkan suku bunga akhir bulan ini, seperti yang diperkirakan secara luas, bank sentral akan mempertahankan kebijakan moneternya saat ini dikarenakan perekonomian AS yang cenderung lebih baik.

Dari dalam negeri, IHSG menguat karena investor lokal dan asing mulai kompak melakukan pembelian saham. Hingga penutupan bursa, asing mencatatkan beli bersih (net buy) Rp 697,2 miliar di pasar reguler.

Adapun saham-saham yang banyak dikoleksi asing yakni: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM ( Rp 330 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 251 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 95,5 miliar).

Dari sisi teknikal, IHSG kembali bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir atau moving average five/MA5 (garis hijau), yang menggambarkan potensi penguatan dalam jangka pendek.

Sumber: Refinitif
Pola lilin putih penuh pada grafik lilin (candlestick) mengindikasikan posisi beli yang lebih besar sehingga potensi IHSG kembali kembali menguat esok hari masih terbuka.

Potensi penguatan juga ditunjukkan indikator teknikal lainnya yakni Relative Strength Index (RSI), dikarenakan posisi IHSG belum menyentuh level jenuh belinya (overbought).

TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2YKtVPY
July 10, 2019 at 03:50PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Ada Sinyal Tekanan Jual, Tapi IHSG Berpeluang Naik"

Post a Comment

Powered by Blogger.