Search

Perang Dagang dan The Fed Bawa Bursa Saham Asia Berguguran

Jakarta, CNBC Indonesia - Seluruh bursa saham utama kawasan Asia kompak melemah pada perdagangan pertama di pekan ini: indeks Nikkei turun 0,41%, indeks Shanghai melemah 0,17%, indeks Hang Seng jatuh 0,51%, indeks Straits Times terkoreksi 0,37%, dan indeks Kospi berkurang 1,47%.

Pelaku pasar dibuat grogi dalam menantikan jalannya negosiasi dagang antara AS dengan China. Dalam wawancara dengan CNBC International pada hari Rabu (24/7/2019), Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa dirinya dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer akan bertandang ke China pada hari Senin (29/7/2019) untuk kemudian menggelar negosiasi dagang selama dua hari yang dimulai sehari setelahnya (Selasa, 30/7/2019).

Walaupun etikat baik kedua negara untuk kembali ke meja perundingan merupakan sesuatu yang sangat positif, namun jalannya negosiasi memang patut untuk dikawal ketat oleh pelaku pasar. Pasalnya, Mnuchin sendiri mengakui bahwa pada saat ini ada banyak masalah yang belum bisa dipecahkan oleh kedua belah pihak.

"Saya akan mengatakan bahwa ada banyak permasalahan (yang belum bisa dipecahkan)," kata Mnuchin, dilansir dari CNBC International.

Sebelumnya, pejabat Gedung Putih memberi sinyal bahwa kesepakatan dagang kedua negara membutuhkan waktu yang lama untuk bisa diteken atau sekitar enam bulan. Ada kemungkinan yang besar bahwa perang dagang AS-China akan berlanjut hingga ke tahun 2020.

Kalau negosiasi dagang antar kedua negara tak berjalan dengan mulus, tentu potensi eskalasi perang dagang menjadi tak bisa dikesampingkan. Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk baru terhadap produk impor asal China senilai US$ 250 miliar, sementara China membalas dengan mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal AS senilai US$ 110 miliar.

Selain itu, pelaku pasar juga grogi dalam menantikan hasil dari pertemuan The Federal Reserve (The Fed) selaku bank sentral AS yang akan digelar pada tanggal 30 dan 31 Juli waktu setempat.

Selepas pertemuan selama dua hari usai, bank sentral paling berpengaruh di dunia tersebut akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan terbarunya. Pelaku pasar akan memantau terkait apakah The Fed benar-benar akan memangkas tingkat suku bunga acuan untuk kali pertama dalam lebih dari satu dekade.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2GBth03
July 29, 2019 at 04:12PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Perang Dagang dan The Fed Bawa Bursa Saham Asia Berguguran"

Post a Comment

Powered by Blogger.