
Valbury Sekuritas Indonesia menyebutkan data ekonomi terutama data neraca perdagangan Indonesia untuk Juni terbilang membaik. Neraca perdagangan Indonesia pada Juni tercatat surplus US$ 200 juta setelah nilai ekspor lebih tinggi dibandingkan impor.
Indonesia mencatat nilai ekspor Juni sebesar US$ 11,78 miliar atau turun 8,98% sedangkan impor US$ 11,58 miliar atau naik 2,80%.
Adapun dari sentimen global, pemerintah Iran menyatakan siap untuk mengadakan pembicaraan dengan AS jika mencabut sanksi dan kembali mematuhi kesepakatan nuklir 2015.
Pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump justru menyatakan bahwa AS terbuka untuk berunding dengan Iran, tapi dengan catatan terkait kesepakatan baru.
Di sisi lain, Pilarmas Investindo Sekuritas menilai sentimen perang dagang juga juga mulai mereda. AS dan China akan melanjutkan pembicaraan mengenai perang dagang.
Penasehat Keuangan Amerika Steven Mnuchin dan perwakilan dagang Amerika Robert Lighthizer akan mengadakan perjalanan ke Beijing, apabila negosiasi perdagangan melalui telepon minggu ini berjalan dengan baik.
Trump pada hari Senin lalu mengatakan bahwa tarif yang dikenakan kepada China telah memiliki dampak yang cukup jelas, yaitu menekan perekonomian China. Kenaikan tarif impor China kemarin telah memiliki efek yang cukup besar, sehingga membuat China ingin segera melakukan kesepakatan.
Dari segi teknikal, sekuritas ini memprediksi IHSG memiliki peluang bergerak melemah. Menguatnya IHSG pada perdagangan kemarin dinilai kurang cukup kuat, sehingga baiknya investor antisipasi terhadap profit taking dalam jangka waktu pendek.
Indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran support (batas bawah) 6.381 poin dan resisten (batas atas) di 6.425 poin.
(tas)https://ift.tt/2lriPAt
July 16, 2019 at 03:38PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IHSG Bisa Menguat, tapi Waspada Profit Taking Gaes!"
Post a Comment