
Pasalnya, energi merupakan bahan bakar berbagai industri yang berkontribusi pada perekonomian. Tanpa adanya listrik, pabrik-pabrik tidak dapat beroperasi. Transportasi akan lumpuh dengan ketidakhadiran bahan bakar minyak.
Berbicara soal energi di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memegang peranan yang sangat penting.
Bahkan Undang Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33 dengan tegas mengatakan bahwa, "Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat."
Pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pucuk pimpinan Kementerian ESDM sempat beberapa kali berpindah tangan.
Awalnya Jokowi memberi amanah kepada Sudirman Said, untuk menjabat sebagai Menteri ESDM. Namun pada Juli 2016, setelah hampir dua tahun menjabat, Jokowi memutuskan untuk mengoper jabatan Menteri ESDM pada Archandra Tahar.
Dua bulan berselang, tepatnya Agustus 2016, Jokowi menugaskan mantan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, untuk menjadi Menteri ESDM. Artinya boleh dibilang, keberjalanan Kementerian ESDM di era Jokowi I lebih banyak dikomandoi oleh Jonan.
Mengingat Jokowi kembali terpilih sebagai presiden untuk periode 2019-2024, ada baiknya untuk melihat capaian kerja Kementerian ESDM dalam 5 tahun terakhir.
BERLANJUT KE HALAMAN 2>>>
(taa/taa)
https://ift.tt/2XBAliV
July 11, 2019 at 03:12PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rapor Menteri Jonan: LIstrik-BBM Mantap, Tapi Waspada Subsidi"
Post a Comment