
Turunnya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain yaitu China, India, Malaysia, Filipina, dan Thailan.
Data Refinitiv menunjukkanterkoreksinya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum.
Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.
Inversi, atau yang biasa disebut inverted yield curve, kembali terjadi pada tenor 15 tahun-20 tahun ketika yield 15 tahun 8,53% lebih tinggi daripada yield tenor 20 tahun yaitu 8,51%.
Meskipun pasar obligasi Indonesia sering dianggap tidak likuid dan inverted yield curve-nya tidak mencerminkan kondisi makroekonomi, tetapi secara umum inverted yield curve dapat mencerminkan adanya ancaman tekanan ekonomi dalam jangka pendek.
Seperti di AS, inverted yield curve yang masih terjadi pada tenor 2 tahun-5 tahun menunjukkan sentimen pelaku pasar keuangan yang lebih menggemari tenor panjang daripada tenor pendek.
Yield Obligasi Negara Acuan 27 Jan 2019
Seri | Jatuh tempo | Yield 28 Jan 2019 (%) | Yield 29 Jan 2019 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar IBPA 29 Jan'19 |
FR0077 | 5 tahun | 7.997 | 8.01 | 1.30 | 7.9684 |
FR0078 | 10 tahun | 8.103 | 8.129 | 2.60 | 8.1331 |
FR0068 | 15 tahun | 8.51 | 8.536 | 2.60 | 8.4768 |
FR0079 | 20 tahun | 8.505 | 8.516 | 1.10 | 8.5224 |
Avg movement | 1.90 |
Hasil Lelang Surat Berharga Negara (SBN)
29-Jan-19 | SPN 03190430 | SPN 12200130 | FR0077 | FR0078 | FR0068 | FR0079 |
Jatuh tempo | 26-Dec-18 | 6-Jun-19 | 11-Jan-00 | 15-May-29 | 15-Mar-34 | 15-Apr-39 |
Kupon imbal hasil | Diskonto | Diskonto | 8.125% | 8.25% | 8.375% | 8.375% |
Yield rerata tertimbang | 5.8% | 6.08767% | 7.97895% | 8.13984% | 8.52606% | 8.52728% |
Penawaran masuk | 7,700 | 5,000 | 15,607 | 6,133 | 6,989 | 7,193 |
Penawaran dimenangkan | 2,000 | 3,000 | 6,600 | 3,450 | 1,250 | 6,900 |
Kompetitif dimenangkan | 1,000 | 1,500 | 5,090 | 2,700 | 875 | 6,147 |
Persentase kmpttf thd dimenangkan | 50% | 50% | 77% | 78% | 70% | 89% |
Target indikatif | 15,000 | |||||
Target maksimal | 30,000 | |||||
Total penawaran masuk | 48,613 | |||||
Penerbitan | 23,200 | |||||
Rerata penawaran 2019 | 55,472 | |||||
Rerata penerbitan 2019 | 28,000 | |||||
Rerata penawaran 2018 | 41,602 | |||||
Rerata penerbitan 2018 | 17,025 | |||||
(Rp miliar) |
Hari ini, koreksi juga berbarengan dengan lelang yang digelar pemerintah yang sukses menerbitkan dalam jumlah rentang yang sesuai dengan target yaitu Rp 23,2 triliun.
Di tengah koreksi pasar, permintaan yang masuk Rp 48,61 triliun masih lebih rendah daripada rerata 2019 Rp 55,47 triliun atau lelang sebelumnya Rp 55,67 triliun.
Nilai penerbitan juga semakin mengecil, meskipun masih dalam rentang target yang ditetapkan sebelumnya.</span>
Koreksi pasar obligasi pemerintah hari ini tidak tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat.
Indeks tersebut naik 0,05 poin (0,02%) menjadi 236,29 dari posisi kemarin 236,24.
Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, saat ini investor asing menggenggam Rp 900,34 triliun SBN, atau 37,21% dari total beredar Rp 2.419 triliun berdasarkan data per 28 Januari.
Angka kepemilikannya masih positif Rp 7,09 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, tetapi persentasenya masih turun dari 37,71% pada periode yang sama.
TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/hps)
http://bit.ly/2Sc1r1w
January 30, 2019 at 03:17PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Inversi Yield Obligasi tidak Hanya di AS, Tapi Juga Indonesia"
Post a Comment