
Saham-saham yang banyak dilego investor asing di antaranya: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 141,6 miliar), PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 36,1 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 16,6 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 16,5 miliar), dan PT Wijaya Karya Tbk/WIKA (Rp 12,4 miliar).
Aksi jual terus dilakukan investor asing lantaran ada kekhawatiran yang menyelimuti terkait dengan pengumuman hasil pemilihan presiden (pilpres) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 22 Mei mendatang.
Sebelumnya, apparat kepolisian sudah menangkap sebanyak 29 teroris yang diduga akan melancarkan serangan pada tanggal 22 Mei. Penangkapan dilakukan langsung oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
Menyusul tertangkapnya terduga teroris tersebut, Polri meminta masyarakat tidak melakukan aksi turun ke jalan pada tanggal 22 Mei untuk mengantisipasi tindakan teror.
"Saya selaku Kepala Divisi Humas juga sebagai juru bicara menyampaikan bahwa pada tanggal 22 Mei masyarakat kami imbau tidak turun. Ini akan membahayakan, karena mereka akan menyerang semua massa termasuk aparat," kata Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal di Mabes Polri pada hari Jumat (17/5/2019), dilansir dari detikcom.
Iqbal mengatakan, jika ada serangan teroris di hari tersebut bukan tak mungkin akan jatuh banyak korban. Polisi juga tak memungkiri masih ada potensi serangan meski sudah ada yang ditangkap. (ank/hps)
http://bit.ly/2WRc1tH
May 20, 2019 at 06:04PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ada Potensi Pengumuman Pilpres Rusuh, Asing Obral Saham Lagi!"
Post a Comment