Namun rencana tersebut tampaknya memang sedang dijajaki antara VIVA dan Pieter Tanuri karena punya kesamaan visi ingin bermain di industri media dan hiburan olah raga.
CNBC Indonesia mencoba menanyakan hal tersebut secara langsung kepada Presiden Direktur VIVA Anindya Novyan Bakrie dalam sesi wawancara eksklusif. Menurut Anin, begitu sapaan akrabnya, industri media punya tingkat margin keuntungan yang menjanjikan.
Saat wawancara, CNBC Indonesia kembali menanyakan terkait pemberitaan yang menyebutkan Pieter akan menyuntikan modal ke VIVA.
"Terlalu dini kia membicarakan hal itu. Tapi semua orang ingin masuk ke bisnis ini," kata Anindya kepada CNBC Indonesia dalam sesi wawancara eksklusif, Kamis (23/05/2019).
Anin menjelaskan, bisnis media bisa menghasilkan EBITDA margin hingga 35%. Ini merupakan bisnis yang prospektif.
Menurut Anin, banyak pihak yang sudah memberikan masukan kepadanya untuk mengembangkan bisnis media dan hiburan ini. "Bisnis ini sudah saya tekuni selama 18 tahun. Saya melihat the prospect is big," kata Anin.
Kabar rencana Pieter masuk ke VIVA sudah berhembus sejak Februari tahun ini. Pemilik klub Bali United ini dikabarkan sudah mulai membeli saham VIVA dari pasar.
Pieter sempat diminta penjelasan soal rencana tersebut. Ia tidak mengingkari, meskipun belum bersedia memaparkan secara detail aksi tersebut.
"Sebenarnya begini, segala sesuatu itu masih penjajakan. Kita belum tahu, bukan media saja. Kan sifatnya konsorsium," kata Pieter kepada awak media beberapa waktu lalu.
Pieter Tanuri Bicara Soal Akuisisi VIVA
[Gambas:Video CNBC] (hps/hps)
http://bit.ly/2wnXtq2
May 27, 2019 at 05:39PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Anindya Bakrie Bicara Soal Rencana Pieter Tanuri Masuk VIVA"
Post a Comment