
Dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 4 mencatatkan kenaikan harga, 21 saham melemah, dan 5 saham tidak mencatatkan perubahan harga.
Kantor Perwakilan Dagang AS resmi merilis pernyataan bahwa Gedung Putih akan menaikkan tarif bea masuk bagi impor produk-produk China senilai US$ 200 miliar dari 10% menjadi 25%. Kebijakan tersebut berlaku mulai Jumat pekan ini, 10 Mei 2019.
Produk-produk yang akan terkena peningkatan tarif termasuk modem dan router internet, papan sirkuit, pengisap debu, sampai furniture.
Langkah tegas ini diambil oleh Pemerintahan Donald Trump dikarenakan Negeri Tirai Bambu telah melanggar kesepakatan. China telah mundur dari hampir seluruh aspek dalam praktik perdagangan kedua negara, terutama yang bersinggungan dengan kepentingan AS.
Aspek yang dimaksud adalah perlindungan hak kekayaan intelktual, transfer teknologi paksa, memutus subsidi, dan membuka akses pasarnya bagi Negeri Paman Sam.
"Ngomong-ngomong, Anda lihat bea masuk yang (akan) kami terapkan? Karena mereka melanggar kesepakatan", ujar Trump dilansir CNBC International.
"Jadi mereka akan terbang (berkunjung) ke sini, Perdana Menteri China besok akan datang - orang baik - tapi mereka melanggar kesepakatan. Mereka tidak dapat melakukannya, jadi mereka akan membayar itu," ucap Trump.
Di lain pihak, China pada Rabu mengatakan akan mengambil langkah balasan yang diperlukan apabila AS menaikkan bea masuknya Jumat ini. Kementerian Perdagangan China mengumumkan Beijing akan membalas jika AS menaikkan bea masuk terhadap produk China senilai US$200 miliar dari 10% menjadi 25%.
Jika perang dagang tersulut lagi, otomatis akan menekan perekonomian global, terutama kawasan Asia yang partner utama dagangnya adalah AS dan China. Pelaku pasar pun mulai berterbangan dari pasar saham Benua Kuning, tidak terkecuali Singapura.
Pada hari ini, tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)
http://bit.ly/2vOGSeS
May 09, 2019 at 03:35PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS Kenakan Tarif Produk China, Bikin Lemas Straits Times"
Post a Comment