Pesawat itu membawa 136 penumpang dan tujuh kru. Insiden yang terjadi Jumat malam itu melukai 22 orang, tidak ada laporan mengenai korban tewas atau terluka parah.
Pesawat yang disewa oleh militer AS tersebut tengah mencoba mendarat dalam penerbangannya dari Pangkalan Angkatan Laut Teluk Guantanamo di Kuba. Namun, jet yang dioperasikan Miami Air International itu meluncur ke Sungai St. Johns di ujung landasan pacu di Pangkalan Udara milik Angkatan Laut AS di Jacksonville, kata pihak berwenang.
Pejabat setempat menaikkan jumlah korban yang terluka menjadi 22 dari sebelumnya 21 orang setelah seorang anak berusia 3 bulan dibawa di rumah sakit setempat untuk diobservasi, kata Kapten Michael Connor, komandan di pangkalan Jacksonville dalam sebuah konferensi pers, dilansir dari Reuters.
Penyelidik Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) telah menemukan perekam data penerbangan yang tidak rusak dan telah dikirim ke Washington untuk dianalisis, kata Wakil Ketua NTSB Bruce Landsberg.
"Kami berharap dapat menerima laporan yang sangat lengkap tentang data itu segera," katanya.
Penyelidik mengatakan mereka akan mewawancarai para kru hari Minggu.
Perekam suara kokpit ada di ekor pesawat dan tenggelam di bawah air. Penyelidik tidak akan bisa mendapatkannya sampai pesawat diangkat keluar dari air, kata Landsberg.
![]() |
"Kami akan sangat berhati-hati dalam menyelamatkan bukti yang mudah rusak itu," katanya.
Otoritas setempat tengah menentukan cara terbaik untuk mengeluarkan pesawat dari air.
"Ada beberapa ide yang dikemukakan, seperti meletakkan semacam bantal di bawahnya ... dan memindahkannya ke bantal itu," kata John Lovell, seorang penyelidik NTSB.
Tim Penyelamat Pantai AS, US Coast Guard, menempatkan pelampung di sekitar pesawat untuk mencegah bahan bakar yang tumpah menyebar di air, kata Landsberg.
Pesawat yang disewa dari Miami Air International itu berusaha mendarat sekitar pukul 21:40 waktu setempat di tengah guntur dan kilat ketika tergelincir dari landasan pacu dan mendarat di perairan dangkal sungai, kata pihak berwenang dan penumpang.
![]() |
Landsberg mengatakan para penyelidik akan menyelidiki dengan seksama apakah faktor cuaca menyebabkan terjadinya insiden itu.
Anggota militer aktif, pegawai pemerintah sipil, dan anggota keluarga mereka ada di pesawat jet itu, kata Connor kepada CNN.
Pangkalan militer itu terletak di tepi barat Sungai St. Johns sekitar 8 mil (12,87 km) di selatan pusat kota Jacksonville, sekitar 350 mil (563,27 km) utara Miami.
Miami Air International adalah maskapai penerbangan charter yang mengoperasikan armada Boeing 737-800. Jenis ini berbeda dari pesawat 737 MAX 8 yang telah dilarang terbang setelah dua kecelakaan fatal yang melibatkan pesawat itu.
Perwakilan maskapai tidak segera membalas permintaan komentar.
Seorang juru bicara Boeing Co mengatakan perusahaan mengetahui kejadian itu dan tengah mengumpulkan informasi. (prm)
http://bit.ly/2GV1aZ8
May 05, 2019 at 06:58PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS Selidiki Insiden Tergelincirnya Boeing 737 ke Sungai"
Post a Comment