Rupiah juga kemungkinan mendapat dorongan dari technical rebound setelah melemah dalam 10 hari perdagangan terakhir. Dalam periode tersebut, rupiah anjlok sampai 1,78%.
Isu utama pada perdagangan Rabu (8/5/19) besok adalah perundingan dagang AS-China. Negosiator dari Negeri Tirai Bambu tersebut, termasuk Wakil Perdana Menteri Liu He, tetap akan datang ke Washington untuk melakukan perundingan meski Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor.
Adanya kabar bagus dari perundingan tersebut tentunya akan memberikan dampak positif di pasar, juga terhadap rupiah.
Analisis Teknikal.
![]() |
Belum ada perubahan secara teknikal dibandingkan dengan analisis siang tadi. Pada grafik harian rupiah yang disimbolkan USD/IDR (garis oranye) kini bergerak di atas rerata (moving average/MA) 20 hari (garis merah) yang sudah menyilang dengan MA 5 /rerata 5 hari (garis ungu). Secara teknikal persilangan tersebut bisa menjadi sinyal naik (pelemahan rupiah).
Indikator Stochastic (grafik bagian bawah) berada di area jenuh beli (overbought) dalam waktu yang cukup lama, dan bisa jadi sinyal kuat akan ada pembalikan harga (penguatan rupiah).
Stochastic merupakan leading indicator atau indikator yang mendahului pergerakan harga.
![]() |
Sementara pada time frame yang lebih kecil yakni satu jam, rupiah sudah berhasil melewati MA 20 di kisaran Rp. 14.285, sehingga terbuka ruang penguatan rupiah. Hal ini juga didukung dengan indikator Stochastic yang turun dari level overbought.
Target penguatan rupiah masih ke Rp. 14.250, jika target itu mampu ditembus rupiah berpeluang ke area Rp. 14220.
Di sisi lain, resisten (tahan atas pelemahan rupiah) berada di kisaran Rp. 14.310, selama tidak ditembus rupiah masih cenderung menguat (USD/IDR bergerak turun).
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
http://bit.ly/2PT8Qiu
May 08, 2019 at 04:08AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bakal Menguat Lagi Besok, Rupiah?"
Post a Comment