Meski demikian, IHSG sempat bergerak di bawah level penutupan tahun lalu di 6.194. Pada perdagangan hari Senin ini (13/5/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Level pergerakan yang berpotensi di uji berada antara 6.150 hingga 6.250.
Akhir pekan lalu, indeks utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir dengan penguatan. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,44%, S&P 500 naik 0,37%, dan Nasdaq Composite terapresiasi 0,08%.
Presiden AS Donald Trump dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyebutkan bahwa negosiasi dagang antara AS dan China berakhir 'konstruktif'. Dari pihak China, Wakil Perdana Menteri Liu He menyebut negosiasi berlangsung "cukup baik", seperti dilansir CNBC International.
Lebih lanjut, Trump mengungkapkan secara gamblang bawa negosiasi akan tetap berlanjut dan bea masuk yang dibebankan terhadap produk impor asal China bisa saja dicabut.
"Dalam 2 hari terakhir, AS dan China telah mengadakan negosiasi yang tulus dan konstruktif terkait dengan hubungan dagang kedua negara. Hubungan antara Presiden Xi dan saya tetaplah sangat kuat dan negosiasi akan berlanjut di masa depan. Sementara itu, AS telah mengenakan bea masuk baru kepada China, yang mungkin akan dicabut tergantung dari hasil negosiasi di masa depan!" cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump, 10 Mei.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akhir pekan lalu mengumumkan terjadi defisit pada pos transaksi berjalan (current account deficit/CAD) Indonesia kuartal I yang mencapai US$ 6,96 miliar, angka tersebut setara dengan 2,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Defisit tersebut terlihat lebih dalam dari kuartal I-2018 yang hanya US$ 5,19 miliar atau 2,01% dari PDB. Secara umum, sebenarnya Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal I-2019 masih surplus sebesar US$ 2,4 miliar, jauh lebih baik ketimbang kuartal I-2018 yang defisit US$ 3,9 miliar.
Dari sisi teknikal, posisi IHSG saat ini sudah berada di level penahan koreksi (support) terdekatnya di 6.180.
Terbentuknya pola lilin flat (dragonfly doji) mengindikasikan potensi penguatan IHSG hari ini.
![]() |
IHSG perlu melewati level penghalang kenaikannya (resistance) yang berada di 6.250, sebelum mematahkan tren penurunan jangka pendek.
Secara umum tekanan masih ada, dikarenakan IHSG masih bergerak di bawah rata-ratanya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas)
http://bit.ly/2JCmE02
May 13, 2019 at 03:24PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Berpotensi Menguat, IHSG Coba Menguji Level 6.250"
Post a Comment