
Dalam cuitannya di Twitter, Trump mengisyaratkan bahwa setelah pengenaan tarif-sebesar 25% dari sebelumnya 10%--terhadap produk China senilai US$200 miliar, pihaknya tak terburu-buru mencapai kesepakatan dagang yang baru. Menurut dia, tarif tersebut akan membuat AS menjadi lebih kuat dan China tidak perlu repot bernegosiasi di detik-detik terakhir.
Dia juga menyambut data inflasi yang dirilis pada Jumat yang menunjukkan angka rendah.
"Sangat bagus, inflasi yang sangat rendah," tulisnya dalam akun Twitter. Trump sebelumnya menilai bank sentral AS atau Federal Reserve semestinya memangkas suku bunga acuan untuk memacu perekonomian karena inflasi cenderung terjaga.Hanya saja, pelaku pasar meyakini bahwa masih ada kesempatan untuk mencapai kesepakatan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut, karena tarif yang baru tidak diberlakukan terhadap produk dari China yang sudah dikapalkan."Kenaikan tarif ini memiliki masa jeda, sehingga barang yang sekarang transit menuju AS dari China tidak terkena tarif baru 25%, melainkan hanya tarif lama 10%," ujar Pendiri Sevens Report Tom Essaye dalam laporan tertulisnya sebagaimana dikutip CNBC International.Masa jeda tersebut, lanjutnya, tidak ada dalam putaran kenaikan tarif sebelumnya dan cenderung diberikan untuk memberi angin segar bagi China guna mengubah sikapnya menjadi lebih lunak dalam putaran negosiasi.Negosiasi dagang dijadwalkan terus berlanjut di Washington Jumat ini.Wakil Perdana Menteri China Liu He bertemu dengan pejabat Kementerian Perdagangan AS. Dalam bernegosiasi, dia tidak memakai embel-embel "utusan khusus" yang mengindikasikan kuasa lebih besar.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ags/roy)http://bit.ly/2PWeFfi
May 11, 2019 at 04:20AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bursa AS Dibuka Melemah Untuk Hari Kelima"
Post a Comment