Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan data tersebut valid karena
saat ini semua avtur untuk maskapai Garuda Indonesia sediakan oleh Pertamina. Selain itu, BUMN migas tersebut juga melakukan pembaruan informasi setiap dua pekan sekali."Sekarang semua avtur untuk Garuda kami juga yang sediakan, artinya kami langsung deal dengan penghasil avtur di sana, kami bisa langsung bandingkan. Jadi harga avtur kami kompetitif," tegas Nicke saat dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Di samping itu, Nicke menjelaskan komponen pembentuk harga tiket pesawat yang sudah ditetapkan di mana kontribusi avtur pun hanya sekitar 27% dari total struktur biaya.
Nicke pun mengonfirmasi kembali bahwa Pertamina sudah tidak melakukan impor avtur mulai April 2019. Hal ini disebabkan, perusahaan telah mengoptimalkan kinerja kilang, termasuk di Plaju dan Cilacap untuk memproduksi avtur.
"Sehingga sekarang sudah mandiri avtur, mulai April kemarin," imbuh Nicke.
Tidak hanya avtur, perusahaan juga sudah menghentikan impor solar karena adanya program B20 yang berjalan dan berdampak pada impor solar.
Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menurunkan tarif batas atas pesawat sebesar 12-16%. Budi Karya menjelaskan dalam 2 bulan terakhir, Kementerian Perhubungan sudah memberikan kesempatan kepada maskapai menyesuaikan tarif yang terjangkau bagi masyarakat.
Budi Karya menambahkan perhitungan penurunan tarif batas atas ini menghitung harga pokok penjualan (HPP) dari maskapai terutama yang memberikan layanan penuh atau full service.
"Maka dengan ketentuan dan UU Kemenhub bisa kami ambil keputusan tentukan tarif batas atas baru di mana kita tetapkan batas range 12-16% untuk pesawat jet, tidak termasuk propeler (pesawat baling-baling)," jelas Budi.
![]() |
http://bit.ly/2Q18Ay2
May 15, 2019 at 03:49PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dituding Picu Tiket Mahal, Pertamina: Avtur Kami Kompetitif!"
Post a Comment