Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih saja melemah sejak pembukaan pasar spot. Data ekonomi domestik yang 'ala kadarnya' membuat rupiah terhempas gelombang keperkasaan dolar AS di Asia. Pada Senin (6/5/2019) pukul 12:00, US$ 1 dihargai Rp 14.325. Rupiah melemah 0,53% dibandingkan posisi penutupan akhir pekan lalu dan menyentuh titik terlemah sejak 3 Januari.
Kala pembukaan pasar, rupiah melemah tetapi 'hanya' 0,14% dan dolar AS belum menyentuh Rp 14.300. Seiring perjalanan pasar, depresiasi rupiah semakin dalam. Jika hari ini rupiah lagi-lagi gagal finis di zona hijau, maka rantai rupiah resmi tidak pernah menguat dalam 10 hari perdagangan terakhir. Sesuatu yang belum pernah terjadi sejak 2013.
Nasib rupiah tidak membaik kala Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019. Selama Januari-Maret tahun ini, ekonomi Indonesia tumbuh 5,07% year-on-year (YoY). Angka yang 'ala kadarnya' tersebut lumayan jauh dibandingkan ekspektasi pasar. Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan 5,19% sementara konsensus Reuters berada di 5,18%. Pertumbuhan ekonomi yang tidak sesuai harapan membuat pelaku pasar agak kecewa. Akibatnya data ini tidak bisa memperbaiki nasib rupiah, yang hanyut disapu ombak penguatan dolar AS yang melanda Asia.
Baca:
Pertumbuhan Ekonomi Buat 'Penonton' Kecewa, Rupiah Pun Merana
Ya, memang tidak hanya rupiah yang melemah hari ini. Hampir seluruh mata uang utama Asia melemah di hadapan dolar AS, hanya menyisakan yen Jepang di zona hijau. Rupiah menjadi mata uang terlemah ketiga di Asia. Posisi juru kunci ditempati oleh yuan China, dan won Korea Selatan tepat di atasnya. Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:10 WIB:
(BERLANJUT KE HALAMAN 2) (aji/aji)
Let's block ads! (Why?)
http://bit.ly/2Y6BLTb
May 06, 2019 at 07:43PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Bingung Pilih Saham Apa? Simak Rekomendasi Broker Berikut Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Terus dicicil dengan pelemahan empat hari sepanjang minggu, akhir pekan l… Read More...
Anjlok 2,03% Sepekan Kemarin, IHSG Berpotensi BangkitJakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 2,03% secar… Read More...
Neraca Dagang RI yang Tenggelam Sejak Awal Tahun Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Masih awal tahun 2019, neraca dagang RI telah menunjukkan defisit ya… Read More...
Pembukaan Pasar: Rupiah Menguat ke Rp 14.100/US$
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dib… Read More...
Janji Sektor Energi Jokowi: Dari B20 Naik ke B100Jakarta, CNBC Indonesia - Debat calon presiden (capres) kedua sudah selesai terlaksana. Masing-… Read More...
0 Response to "Ekonomi Tumbuh 'Ala Kadarnya', Rupiah Tak Bertenaga"
Post a Comment