
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, defisit neraca dagang terjadi karena impor yang lebih tinggi ketimbang ekspor. Padahal, impor telah mengalami penurunan.
Suhariyanto menjelaskan total impor Bulan Januari 2019 mencapai US$ 15,03 miliar. Angka ini turun 1,83% dari total impor Bulan Januari 2018 (year-on-year/ yoy) yang mencapai US$ 15,30 miliar. Impor Bulan Januari 2019 ini ternyata juga turun 2,19% dari Bulan Desember 2018 (month-to-month/ mtm) yang mencapai US$ 15,36 miliar.
"Impor turun karena impor migas [minyak dan gas] juga turun 25,22% kalau dibandingkan Januari 2018 [yoy] dan 16,58% dari Desember 2018 [mtm]," jelas Suhariyanto, Jumat (15/2/2019). "Kalau impor nonmigas saya bilang stagnan ya, karena perubahannya hanya 0,00 sekian [mtm]."
Tren menurun rupanya juga terjadi pada ekspor, baik sektor migas maupun nonmigas. Bahkan, penurunan ekspor lebih drastis ketimbang impor. Inilah mengapa defisit neraca dagang cukup dalam.
Dari paparan data Suhariyanto, total ekspor Bulan Januari 2019 mencapai US$ 13,87 miliar. Angka ini turun 4,70% dari total ekspor Bulan Januari 2018 (year-on-year/ yoy) yang mencapai US$ 14,55 miliar. Sama seperti impor, ekspor Bulan Januari 2019 ini juga turun 3,24% dari Bulan Desember 2018 (month-to-month/ mtm).
Suhariyanto mengungkapkan, penurunan ekspor akibat gejolak harga komoditas sektor migas. Selain itu, sektor migas bersinggungan dengan isu lingkungan hidup yang menjadi fokus di wilayah Eropa. Padahal, komoditas di sektor migas merupakan andalan ekspor Indonesia.
"Penurunan ekspor karena sektor migas turun 29,30% mtm," ujar Suhariyanto.
"Volume beberapa komoditas kita masih bagus, batubara, CPO [Crude Palm Oil/ minyak sawit mentah] , tapi [ekspornya turun] karena harga jatuh, ada negatif campaign di Eropa, kemudian bea masuk tinggi di India. Jadi lebih karena harga komoditas tidak pasti. Belum lagi negara tujuan utama ekspor kayak Tiongkok dia melambat pertumbuhan ekonominya, permintaan menurunkan."
Bahkan, Suhariyanto memprediksi penurunan ekspor komoditas sektor migas masih berlanjut hingga Bulan Desember 2019.
Simak video tentang neraca dagang RI yang kembali jeblok di awal tahun di bawah ini:
(roy/roy)
http://bit.ly/2Nd1qWi
February 18, 2019 at 03:23PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Neraca Dagang RI yang Tenggelam Sejak Awal Tahun Ini"
Post a Comment