Search

Emas Grasberg Habis 2019, Ini Kisah Tambang Legenda Freeport

Jakarta, CNBC Indonesia- Tambang emas legendaris Grasberg milik PT Freeport Indonesia di Papua akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan tahun ini.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, dengan ditutupnya tambang Grasberg, maka produksi Freeport di Papua akan turun di tahun ini hingga 2020. Produksi baru akan naik pada 2022. Sebagai gantinya, produksi emas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah, yang lokasinya di bawah Grasberg.

Emas Grasberg Habis 2019, Ini Kisah Tambang Legenda FreeportFoto: Antara Foto Muhammad Adimaja via Reuters

Sebelumnya, CEO Freeport McMoran Richard Adkerson memang mengakui, PT Freeport Indonesia (PTFI) mencatatkan penurunan produksi emas dan tembaga pada kuartal I 2019. Berdasarkan laporan kinerja induk usahanya, Freeport McMoran (FXC), diketahui produksi tembaga PTFI sebesar 145 juta pound.

Angka ini tercatat turun 53,38% jika dibandingkan dengan capaian produksi kuartal I-2018 yang tercatat sebanyak 311 juta pound.

CEO Freeport McMoran Richard Adkerson mengatakan, penurunan produksi tersebut disebabkan adanya transisi dari tambang terbuka menjadi tambah bawah tanah. Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya, memang adanya transisi ini akan berdampak ke penurunan kinerja PTFI, yang diprediksi hingga 2020 mendatang.

"Pengerjaan tambang bawah tanah ini masih berjalan sesuai rencana. Kami sudah membangun 11 drawbells, lebih cepat dari yang direncanakan," ujar Richard melalui teleconference dari Amerika Serikat terkait kinerja perusahaan, baru-baru ini.

Digenjot sampai Habis
Meski tinggal menghitung hari untuk produksinya, PTFI terus menggenjot produksi dari tambang Grasberg. Tahun ini, PT Freeport Indonesia (PTFI) berencana untuk meminta tambahan kuota ekspor konsentrat kepada pemerintah Indonesia.

Executive Vice President & Chief Financial Officer Freeport McMoran (FCX) Kathleen Quirk menuturkan, pihaknya memperkirakan akan mengajukan tambahan izin ekspor sebanyak 40.000 ton konsentrat dari jumlah yang sudah diizinkan saat ini, yaitu 198.282 ton.

Riwayat dan Profil Tambang Grasberg
Dalam media sosial Instagram miliknya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menuliskan, tambang Grasberg adalah tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia. 

"Tambang ini terletak di provinsi Papua di Indonesia dekat latitude -4,053 dan longitude 137,116, dan dimiliki oleh Freeport yang berbasis di AS (48,74%), Pemerintah Indonesia (51,23%). Operator tambang ini adalah PT Freeport Indonesia," tulis Jonan, Jumat (3/5/2019).

Biaya membangun tambang di atas gunung sebesar US$ 3 miliar. Pada 2004, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ounce emas. Pada 2006 produksinya adalah 610.800 ton tembaga, 58.474.392 gram emas, dan 174.458.971 gram perak.

Tambang Grasberg sendiri ditemukan setelah tambang Estberg. Semestinya, Freeport baru perpanjang kontrak mereka pada 1997, namun karena tambang Grasberg ditemukan mereka meminta agar perpanjangan dilakukan lebih cepat. Yakni, pada 1991. Ini dilakukan karena saking besarnya potensi cadangan di tambang ini.

Distrik Grasberg sendiri memiliki tiga tambang yakni tambang terbuka (open pit) Grasberg, tambang bawah tanah (underground) Deep Ore Zone, dan tambang bawah tanah Big Gossan. Lalu pada September 2015, PT Freeport Indonesia menginisiasi produk pra-komersial tambang bawah tanah Deep Mill Level Zone. 

Satu hal yang membuat Freeport Mc Moran AS "tergila-gila" dengan tambang Grasberg adalah emas. Tambang Grasberg menyimpan 23,2 juta ounce cadangan emas per 31 Desember 2017, jauh lebih melimpah dari cadangan emas di Amerika Utara yang hanya 0,3 juta ounce.

Ini merupakan salah satu tambang dengan cadangan emas terbesar di DUNIA! 

Emas Grasberg Habis 2019, Ini Kisah Tambang Legenda FreeportFoto: Arie Pratama

Direktur Utama PT Inalum (Persero) sempat menyebut bahwa Papua memiliki banyak tambang emas.

Papua Nugini sebagai negara tetangga yang berbatasan dengan Papua telah memiliki 10 tambang emas. Sementara di Papua baru hanya ada satu tambang, yakni Tambang Grasberg.

"Seharusnya namanya bukan Papua Fold Belt tetapi Papua Gold Belt (Jalur Emas Papua), tetapi agar tidak biar tidak ribut pakai nama Papua Fold Belt," ujarnya berkelakar.

Papua Fold Belt atau Jalur Lipatan Papua merupakan istilah untuk mengindentifikasi kondisi geologi di Pulau Papua.

Besarnya cadangan emas di Papua, menurut dia, yang selama ini ditutupi dengan isu pulau ini masih terbelakang, banyak penyakit seperti Malaria, hingga pembangunan yang lambat. Belum lagi isu-isu yang membuat seakan-akan kondisi di pulai ini mengerikan, rawan konflik, dan sebagainya.

Emas Grasberg Habis 2019, Ini Kisah Tambang Legenda FreeportFoto: Arie Pratama
 
[Gambas:Video CNBC] (gus/gus)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2VHf7mP
May 04, 2019 at 12:16AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Emas Grasberg Habis 2019, Ini Kisah Tambang Legenda Freeport"

Post a Comment

Powered by Blogger.