
Laporan keuangan mengungkapkan, pada 20 April 2018, perusahaan menerbitkan obligasi wajib konversi (MCB) sebesar Rp 934,99 miliar yang diambil seluruhnya oleh Pelican Company Limited.
Perseroan, katanya, akan meningkatkan utilisasi produksi perseroan dengan target penjualan tumbuh 10-15 % tahun ini. "Untuk utilisasi kami akan menjaga hal ini, karena apabila penjualan membaik perseroan juga tidak ingin utilisasi terlalu tinggi sehingga tidak ada penambahan risiko.
Bersamaan dengan penambahan kapasitas, katanya, perseroan akan tetap menjaga utilitas di sekitar 60-75% sehingga emiten yang dimiliki oleh pengusaha Indonesia, Sudhamek, ini tetap memiliki fasilitas produksi apabila ada produk baru yang diluncurkan.
Untuk pertumbuhan laba bersih, perseroan menargetkan untuk tumbuh sejalan dengan pertumbuhan penjualan yang ditargetkan sekitar 10-15%. "Dari tahun lalu kami terus menambah beberapa kapasitas dari beberapa produk. Untuk bangunan pabrik dan infrastruktur distribusi masih terus berlangsung pembangunannya di beberapa lokasi pabrik. Harapannya di pertengahan tahun 2019 sudah bisa selesai dan bisa menambah kapasitas," katanya.
Adapun khusus untuk ekspor, dia menjelaskan saat ini memang di bawah 10%, namun perseroan optimistis dapat meningkatkan kontribusi dari ekspor melihat peluangnya yang masih besar untuk dikembangkan.
"D
alam beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekspor perseroan lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya."Untuk penjualan sampai dengan akhir Maret 2019 atau Kuartal I-2019, perseroan mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 6% menjadi Rp 2,28 triliun dari sebelumnya Rp 2,16 triliun. Namun laba bersih turun 20% menjadi Rp 121,75 miliar dari sebelumnya Rp 152,53 miliar.
"Situasi dan kondisi setiap tahun bisa berbeda, khusus 2019 penyebab turunnya laba bersih dikarenakan fluktuasi dari kenaikan bahan baku, kondisi persaingan yang berbeda dari tahun sebelumnya, sehingga ada kenaikan biaya iklan dan promosi.
Sebelumnya, perseroan memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp 125,45 miliar kepada para pemegang saham.Ini merupakan pembagian dividen pertama yang dilakukan perusahaan pascamenjadi perusahaan publik di BEI tahun lalu. P
ara pemegang saham akan menerima dividen senilai Rp 17/saham yang akan dibagikan Mei ini.Data BEI mencatat, saham GOOD pada perdagangan Jumat ini terkoreksi 0,28% di level Rp 1.780/saham dan membentuk kapitalisasi pasar Rp 13,14 triliun.
(hps)
http://bit.ly/2LlZRYz
May 03, 2019 at 11:39PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Garudafood Siapkan Capex Rp 750 M, Ini Sumber Dananya"
Post a Comment