Menurutnya, waktu yang fleksibel sehingga dia dapat menyeimbangkan waktu kerja menjadi poin penting. Sehingga dirinya bisa sekaligus mengurus anak semata wayangnya.
"Walau kadang disepelekan, terus terang di Gojek saya dapatkan banyak kebahagiaan, bertemu banyak rekan rekan driver di Medan dan daerah lain, makin luas pergaulan", ujarnya dalam acara Ngobrol bareng Gojek beberapa waktu lalu.
Sesi Ngobrol bareng Go-Jek yang digagas di tujuh kota yaitu Bandung, Medan, Pekanbaru, Manado, Palembang, Bali dan Jakarta, ini akan berakhir pada 20 Mei 2019. Herman adalah mitra asal Medan yang membagi kisahnya, tidak menyangka ternyata penghasilan melalui Gojek cukup lumayan.
"Ditambah lagi, ada banyak program dari Gojek untuk membantu para mitranya, seperti contohnya program Gojek Swadaya. Selain itu ada fleksibilitas waktu. Saya dapat mengatur jam kerja dan mengantar jemput anak tunggal saya ke sekolah," katanya lagi.
Head of Regional Corporate Affairs Gojek Wilayah Sumatera Teuku Parvinanda mengatakan, acara ini sebagai bentuk sosialisasi program-program inovasi Gojek bagi para mitra yaitu Bengkel Belajar Mitra (BBM), Gojek Swadaya, dan fitur khusus mitra.
"Sebagai satu-satunya pelatihan paling komprehensif di industri ride-hailing di Indonesia, ilmu yang mitra dapatkan dari BBM tidak hanya dapat meningkatkan taraf hidup, tetapi juga mengangkat kesejahteraan keluarga. Inilah yang menjadikan mitra kami berbeda. Tentu saja, konsumen juga diuntungkan dengan peningkatan kualitas layanan mitra. Begitu pun perekonomian lokal karena sifatnya BBM Pengembangan Kemampuan Diri itu untuk mendorong semangat berwirausaha", tuturnya.
Saksikan Video Jokowi Apresiasi Status Decacorn Gojek
(dob/dob)
http://bit.ly/2Q88SDo
May 17, 2019 at 11:59PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Intip Kisah Mitra Pengemudi yang Hidup dari Gojek"
Post a Comment