
Perusahaan milik Erick Thohir, hingga akhir Maret 2019 tercatat membukukan rugi Rp 3,18 miliar. Angka tersebut turun signifikan dari kerugian periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 10,7 miliar.
Apabila ditilik lebih detil, penyebab kerugian yang dicatatkan ABBA bukan penurunan pada pos pendapatan. Akan tetapi, disebabkan oleh tingginya pos beban utama yang menekan ruang bagi perusahaan untuk mencatatkan keuntungan.
Sepanjang kuartal I-2019, total pendapatan perusahaan naik signifikan 23,53% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 45,23 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 36,62 miliar.
Pendapatan perusahaan mampu tumbuh karena mayoritas lini usaha ABBA meningkat pesat, Jika dirinci, penjualan majalah dan iklan majalah meroket 181,71% YoY, penjualan buku melesat 126,84% YoY, pendapatan dari penyiaran televisi naik 108,72% secara tahunan, serta event organizer tumbuh 70,01% YoY.
Sayangnya, peningkatan penjualan tampak sia-sia karena belum mampu menutupi pos beban utama termasuk, beban pokok penjualan, beban penjualan, dan beban umum (administrasi). Padahal mayoritas pos beban utama tersebut membukukan penurunan dibandingkan tahun lalu.
Pada 3 bulan pertama tahun ini, beban pokok penjualan hanya naik tipis 1,34% secara tahunan menjadi Rp 19,75 miliar dari kuartal I-2018 sebesar Rp 19,49 miliar.
Lebih lanjut, beban umum terkoreksi 0,25% dibanding tahu lalu menjadi Rp 30,81 miliar. Selain itu, beban penjualan tercatat turun 27,25% YoY menjadi hanya Rp 1,57 miliar.
Jika ketiga beban tersebut ditotal jumlahnya mencapai Rp 52,14 miliar, 15,27% lebih tinggi dibandingkan total penjualan ABBA.
Oleh karena itu, wajar saja kinerja bottom line atau laba perusahaan merah alias merugi.
Di lain pihak, total aset pada akhir Maret 2019 tercatat tumbuh menjadi Rp 535,86 miliar, dimana sebagian besar perolehan tersebut berasal dari investasi pada efek ekuitas sebesar Rp 244,97 miliar.
Sementara itu, total liabilitas (hutang) pada periode yang sama mencapai Rp 342,79 miliar dan total ekuitas sebesar Rp 193,07 miliar.
ABBA merupakan perusahaan milik Erick Thohir, yang merupakan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)
http://bit.ly/2Wndtnp
May 04, 2019 at 12:48AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi Unggul Real Count, Emiten Erick Thohir Rugi Q1-2019"
Post a Comment