Jakarta, CNBC Indonesia-
Industri Financial Technology (fintech) di Indonesia berkembang dengan pesat dalam tiga tahun terakhir. Beberapa sektor fintech yang sangat berkembang pesat yakni peer to peer lending (P2P) dan sistem pembayaran.
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, saat ini sudah ada lebih dari 176 fintech yang terdaftar. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah, karena adanya kebutuhan dari masyarakat sendiri. Selain itu, masih banyak lapisan masyarakat yang tidak terjangkau bank, namun berhasil dijamah oleh fintech.
Meski kehadiran fintech sempat dikatakan menjadi
disrupsi bagi sektor perbankan, namun di sisi lain, kehadiran fintech sangat dibutuhkan. OJK dan Bank Indonesia pun sepakat bisa meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyrakat Indonesia yang sekarang masih rendah.
Untuk itu, baik BI dan OJK tentu mengarahkan perbankan dan fintech untuk berkolaborasi untuk meningkatkan inklusi keuangan. Bisnis fintech dan perbankan harus bisa bersaing secara sehat sehingga tidak menimbulkan gangguan pada sistem keuangan.
 Foto: feed VIP Forum, Banking & Fintech
|
Lalu, bagaimana seharusnya Bank dan Fintech berkolaborasi dan meningkatkan inklusi keuangan? Bagimana peran regulator? Bagiamana peluang bisnis fintech di negara Indonesia yang masih banyak masyarakat unbankable?
CNBC Indonesia akan mengupas tuntas pertanyaan-pertanyaan di atas melalui program CNBC Indonesia VIP Forum, bertajuk "Banking & Fintech: Inovasi dan Peran Digital Dorong Inklusi Keuangan".
Program tahunan dalam bentuk diskusi off air ini rencananya akan diselenggarakan pada Kamis 9 Mei 2019 di Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta. Acara diskusi dalam format talkshow akan dimulai pada pukul 14.00 WIB
Seminar tersebut akan mempertemukan regulator dalam hal ini Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.
Tidak hanya itu, dalam sesi diskusi turut menghadirkan Bank Indonesia, Direktur Bank Central Asia (BCA), Direktur Bank Bukopin, Direktur Bank Mandiri dari sisi perbankan. Adapula dari pelaku Fintech seperti Link Aja, dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).
Untuk informasi lebih lanjut mengenai acara ini bisa menghubung Ajeng (0812-98002050) dan Ifah (0813-2502-0700).
Let's block ads! (Why?)
http://bit.ly/2ZVJEfS
May 04, 2019 at 03:31AM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Apa Jurus Ajaib Ramaikan Bandara Kertajati yang Sepi?Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur AIAC Aviation Jakarta, Arista Atmadjati, memiliki sejumlah usul a… Read More...
Sri Mulyani: Cuma Turuti Keinginan Politik Bisa BahayaJakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan, Sri Muyani Indrawati, mengatakan para pembuat kebijakan … Read More...
PP Properti Garap 3 Apartemen Rp 1,2 T, Dananya dari Mana?
Jakarta, CNBC Indonesia - PT PP Properti Tbk (PPRO) akan menggarap tiga proyek apartemen baru … Read More...
Naik Motor Listrik Gesits, Menteri Nasir Buka Pameran StartupJakarta, CNBC Indonesia- Sedikit agak berbeda, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menris… Read More...
2 Juta WNI di Luar Negeri Mulai Memilih, Ini Jadwalnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilu 2019 di luar negeri sudah dimulai. Memang jadwalnya lebih cepat di… Read More...
Artikel yang sangat bermanfaat coba lihat juga nih Permintaan Pinjaman Online Meningkat
ReplyDelete