Head of Research RHB Sekuritas Henry Wibowo mengatakan batalnya rencana akuisisi BNLI oleh Bank Mandiri memiliki dampak yang berkebalikan untuk kedua perusahaan. Dampak positif akan diterima Mandiri, namun tak begitu dengan Permata.
"(Dampaknya) Negatif untuk Bank Permata. Akan butuh waktu lagi untuk negosiasi dengan calon pembeli baru," kata Henry kepada CNBC Indonesia, Senin (27/5).
Sementara itu, dari sisi sebaliknya Mandiri tak akan perlu mengeluarkan dana besar hingga lebih dari Rp 30 triliun untuk melakukan akuisisi tersebut.
"Positive untuk Mandiri karena tidak perlu mengeluarkan uang banyak Rp 30++ T untuk akuisisi. Capital (CAR) ratio masih akan kuat diatas 20%," jelas dia.
Adapun rencana BMRI untuk mencaplok BNLI dikabarkan kandas menurut sumber CNBC Indonesia yang mengetahui rencana ini.
Bank Mandiri dan pemegang saham Bank Permata yakni Standard Chartered Bank (Stanchart) dan PT Astra International Tbk (ASII) diketahui tak menemukan kata sepakat terkait dengan harga jual per saham bank tersebut.
Sumber tersebut menyampaikan kabar tersebut setelah bertemu dengan pihak Bank Mandiri yang menyatakan rencana akuisisi Bank Permata secara resmi batal.
"Diskusi terakhir dengan BMRI menunjukkan rencana mengakuisisi BNLI secara resmi batal setelah kedua pihak tak bersepakat soal harga," kata sumber tersebut, Senin (27/5/2019). (hps/hps)
http://bit.ly/2QtTGR9
May 27, 2019 at 09:28PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mandiri Batal Akuisisi Permata, Apa Dampaknya?"
Post a Comment