"Sampai dengan hari ini, dari 34 provinsi, kita sudah memantau langsung. Seluruh eselon I sudah turun melihat melakukan kordinasi dengan kepala dinas dan juga turun langsung juga ke pasar. Alhamdulillah semua aman," kata Enggartiasto.
Ia berharap pada bulan ini dan bulan depan, tidak terjadi deflasi. Deflasi yang dimaksud bukan ketidakmampuan masyarakat dalam meningkatkan pembelian. Harga terkendali karena terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
Saat melepas staf Kemendag ke seluruh provinsi se-Indonesia, Enggartiasto menyampaikan ketersediaan bahan pokok yang utama adalah beras, gula, dan minyak goreng.
"Ketersediaan bahan pokoknya ada, dalam jumlah seberapa banyak. Terutama, beras, gula, minyak goreng. Karena begitu terjadi kelaparan maka akan ada potensi konflik sosial," ujar Enggartiasto.
Foto: Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di kantor Kemendag, Senin (27/5/2019). (CNBC Indonesia/Fikri Muhammad)
|
Sementara itu, dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per 27 Mei 2019 menunjukan bahwa harga beras rata-rata per nasional untuk jenis pasar tradisional seharga Rp 11.650/kg dengan harga termurah, yakni di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar Rp 9.700/kg dan harga tertinggi di Provinsi Kalimantan Tengah sebesar Rp 13.750/kg.
Sedangkan untuk gula pasir menunjukan harga rata-rata per nasional untuk jenis pasar tradisional ialah Rp 13.900/kg dengan harga termurah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung seharga Rp 12.650/kg dan harga tertinggi di Provinsi Papua sebesar Rp 15.800/kg.
Kemudian untuk minyak goreng, rata-rata nasional untuk jenis pasar tradisional adalah Rp 13.150/kg. Harga terendah di Provinsi Lampung Rp 11.650/kg dan untuk harga tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur Rp 17.100/kg.
Di sisi lain, Enggartiasto juga banyak berterima kasih kepada pihak swasta yang telah banyak bekerja sama dengan pemerintah dan juga telah mengadakan pasar murah bazar untuk membantu masyarakat golongan bawah. Seperti bazar yang berlokasi di halaman parkir Kementerian Perdagangan.
"Bazar murah diperuntukan untuk mereka yang membutuhkan, eselon I dilarang belanja. Kalau dia belanja maka harganya dua kali lipat. Ini prioritas untuk masyarakat di lingkungan kita, kemudian staf jajaran Kemendag yang membutuhkan," kata Enggartiasto.
Simak video Menteri Perdagangan menjelaskan ekspor Indonesia di bawah ini.
(miq/miq)
http://bit.ly/2JGFYtB
May 27, 2019 at 09:28PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sudah Turun ke Pasar, Mendag Klaim Harga Beras Cs Terkendali"
Post a Comment