Jelang agenda tahunan ini dilaksanakan, data perdagangan Bursa Efek Indonesia mencatat saham VIVA terkoreksi 2,99% ke harga Rp 130/saham dari harga penutupan kemarin di Rp 134/saham.
Sejak pembukaan perdagangan pagi ini, saham perusahaan media milik keluarga Bakrie ini ditransaksikan sebanyak 1.465 kali dengan volume 16,75 juta saham dan nilai transaksi sebesar Rp 2,20 miliar. Pada pukul 10.51 WIB, saham VIVA amblas 3,73% di level Rp 129/saham.
Foto: Direksi dan Komisaris VIVA Q1/2019
|
Agenda RUPST yang disoroti oleh pasar ialah rencana pergantian anggota dewan komisaris dan direksi perusahaan. Sejak 2014, perusahaan ini dipimpin oleh Anindya Novyan Bakrie, putra sulung dari Aburizal Bakrie yang merupakan generasi ketiga dari konglomerasi Grup Bakrie.Namun beberapa waktu lalu Anindya telah diangkat menjadi Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), induk usaha Grup Bakrie, melalui RUPST pada Kamis (16/5).
Sebelumnya pasar diramaikan dengan kabar pemilik lama PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) yakni Pieter Tanuri berencana masuk ke saham VIVA setelah dia menjual mayoritas kepemilikan pabrikan ban tersebut ke Michelin awal tahun ini.
Namun saat wawancara dengan CNBC Indonesia, Presiden Direktur VIVA Anindya Novyan Bakrie hanya menjawab normatif.
"Terlalu dini kia membicarakan hal itu. Tapi semua orang ingin masuk ke bisnis ini," kata Anindya dalam sesi wawancara eksklusif, Kamis (23/05/2019).
Jejaring bisnis VIVA ada dua yang utama yakni televisi free to air (FTA) melalui PT Intermedia Capital Tbk (dengan kepemilikan 89,9%) yang membawahi PT Cakrawala Andalas Televisi atau stasiun televisi ANTV (dengan kepemilikan 99,9%) dan PT Lativi Mediakarya (stasiun televisi TV One) dengan kepeilikan99,9%. Satu bisnis lagi yakni portal media viva.co.id, lewat kepemilikan 99,9% PT Viva Media Baru.
Pada 3 bulan pertama tahun ini VIVA kembali merugi Rp 90,45 miliar. Namun jumlah kerugian tersebut lebih kecil 9,59% secara tahunan (YoY) dibandingkan kerugian pada kuartal I-2018 yang sebesar Rp 100,04 miliar.
Meski nilai kerugian yang dibukukan turun, tampaknya kinerja perseroan belum pulih dari tahun lalu yang membukukan rugi bersih Rp 1,01 triliun.
Simak strategi terbaru dari Putra Mahkota Grup Bakrie.
[Gambas:Video CNBC]
http://bit.ly/2WbEcHP
May 29, 2019 at 06:04PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mau Ganti Direksi, kok Saham Induk Media Grup Bakrie Loyo?"
Post a Comment