Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah dibuka menguat pada awal perdagangan hari ini seiring dengan kondusifnya kondisi keamanan di dalam negeri setelah sempat terjadi bentrok pasca pengumuman hitung suara pilpres pekan lalu. Positifnya pasar seakan tidak mengindahkan memanasnya perang dagang China-Amerika Serikat dan kebingungan pasar global akibat pengunduran diri Perdana Menteri Inggris Raya Theresa May. Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan koreksi yang sedang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain. Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun. Seri acuan yang paling menguat adalah FR0078 yang bertenor 10 tahun dengan penurunan yield 3,6 basis poin (bps) menjadi 7,89%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Yield Obligasi Negara Acuan 27 Mei'19
Seri |
Jatuh tempo |
Yield 24 Mei'19 (%) |
Yield 27 Mei'19 (%) |
Selisih (basis poin) |
Yield wajar IBPA 24 Mei'19 |
FR0077 |
5 tahun |
7.489 |
7.466 |
-2.30 |
7.4525 |
FR0078 |
10 tahun |
7.931 |
7.895 |
-3.60 |
7.8853 |
FR0068 |
15 tahun |
8.427 |
8.398 |
-2.90 |
8.3429 |
FR0079 |
20 tahun |
8.453 |
8.431 |
-2.20 |
8.3996 |
Avg movement |
|
|
|
-2.75 |
|
Sumber: Refinitiv Apresiasi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 557 bps, menyempit dari posisi kemarin 560 bps. Yield US Treasury 10 tahun turun tipis hingga 2,324% dari posisi kemarin 2,325%. Terkait dengan pasar US Treasury, saat ini masih terjadi inversi pada tenor 3 bulan-10 tahun yang menjadi indikator utama yang lebih menegaskan kembali bahwa potensi resesi AS semakin dekat dibanding inversi tenor lain. Inversi adalah kondisi lebih tingginya yield seri lebih pendek dibanding yield seri lebih panjang. Inversi tersebut membentuk kurva yield terbalik (inverted yield curve), yang menjadi cerminan investor yang lebih meminati US Treasury seri panjang dibanding yang pendek karena menilai akan terjadi kontraksi jangka pendek, sekaligus indikator adanya potensi tekanan ekonomi bahkan hingga krisis.
Yield US Treasury Acuan 27 Mei'2019
Seri |
Benchmark |
Yield 24 Mei'19 (%) |
Yield 27 Mei'19 (%) |
Selisih (Inversi) |
Satuan Inversi |
UST BILL 2019 |
3 Bulan |
2.358 |
2.342 |
3 bulan-5 tahun |
22 |
UST 2020 |
2 Tahun |
2.162 |
2.168 |
2 tahun-5 tahun |
4.6 |
UST 2021 |
3 Tahun |
2.106 |
2.109 |
3 tahun-5 tahun |
-1.3 |
UST 2023 |
5 Tahun |
2.126 |
2.122 |
3 bulan-10 tahun |
1.8 |
UST 2028 |
10 Tahun |
2.327 |
2.324 |
2 tahun-10 tahun |
-15.6 |
Sumber: Refinitiv Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir belum dapat diakses dan data terakhir yang dapat dicatatkan adalah pada 21 Mei. Penguatan di pasar surat utang hari ini juga terjadi di pasar ekuitas dan pasar uang, yang masing-masingnya naik 0,66% dan 0,1%. Dari pasar surat utang negara berkembang, mayoritas masih mengalami koreksi di mana penguatan hanya dialami India dan Afsel. Di negara maju, koreksi juga terjadi secara umum dan penguatannya hanya terjadi di pasar JGB Jepang.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
Negara |
Yield 24 Mei'19 (%) |
Yield 27 Mei'19 (%) |
Selisih (basis poin) |
Brasil |
8.83 |
8.87 |
4.00 |
China |
3.333 |
3.348 |
1.50 |
Jerman |
-0.117 |
-0.116 |
0.10 |
Perancis |
0.282 |
0.284 |
0.20 |
Inggris |
0.956 |
0.958 |
0.20 |
India |
7.239 |
7.226 |
-1.30 |
Jepang |
-0.068 |
-0.069 |
-0.10 |
Malaysia |
3.819 |
3.823 |
0.40 |
Filipina |
5.745 |
5.745 |
0.00 |
Rusia |
7.94 |
7.96 |
2.00 |
Singapura |
2.131 |
2.139 |
0.80 |
Thailand |
2.42 |
2.43 |
1.00 |
Amerika Serikat |
2.324 |
2.324 |
0.00 |
Afrika Selatan |
8.38 |
8.36 |
-2.00 |
Sumber: Refinitiv TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/hps)
Let's block ads! (Why?)
http://bit.ly/2WoJVJE
May 27, 2019 at 05:47PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasar Obligasi Semarak, Perang Dagang dan Brexit Dilupakan Dulu"
Post a Comment