
Berbagai sentimen mewarnai pergerakan pasar pada hari ini, namun yang menjadi perhatian utama adalah bagaimana akhir dari perundingan dagang Amerika Serikat - China di pekan ini. Bisa jadi akan adanya damai dagang, dan tidak menutup kemungkinan babak baru perang dagang.
Hal tersebut membuat investor berhati - hati untuk masuk ke aset berisiko, termasuk ke Indonesia. Dari dalam negeri, penurunan cadangan devisa sedikit menjadi sentimen negatif bagi rupiah.
Menghadapi dolar Australia, rupiah hari ini melemah tipis 0,03% ke level Rp. 10.011,57, melanjutkan pelemahan 0,21% Selasa (7/5/19) kemarin.
Dolar Australia masih mendapat sentimen positif dari keputusan Bank Sentral Australia yang mempertahankan suku bunga. Sepanjang tahun 2019 atau secara year-to-date rupiah masih menguat 1,20% lawan dolar Australia.
Sementara lawan dolar Singapura, rupiah melemah 0,2% ke level Rp. 10.493,46, menjadi level terlemah sejak 3 April.
Sejak awal Mei, rupiah masih berimbang dengan tiga kali menguat dan tiga kali melemah, meski masih kalah secara persentase. Secara year-to-date rupiah masih unggul 0,49%
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/hps)
http://bit.ly/2Wr0bX8
May 09, 2019 at 01:15AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Belum Mampu Bangkit Lawan Dolar Australia dan Singapura"
Post a Comment