
Namun sepertinya nestapa rupiah akan berakhir esok hari. Tanda-tanda apresiasi rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF).
Pada Rabu (1/5/2019), berikut kurs dolar AS di pasar NDF dibandingkan kala penutupan pasar spot hari sebelum libur Hari Buruh Sedunia, mengutip Refinitiv:
Periode | Kurs 30 April (16:00 WIB) | Kurs 1 Mei (20:03 WIB) |
1 Pekan | Rp 14.257 | Rp 14.245 |
1 Bulan | Rp 14.332 | Rp 14.200 |
2 Bulan | Rp 14.382 | Rp 14.290 |
3 Bulan | Rp 14.449 | Rp 14.345 |
6 Bulan | Rp 14.652 | Rp 14.419 |
9 Bulan | Rp 14.832 | Rp 14.620 |
1 Tahun | Rp 15.022 | Rp 15.010 |
2 Tahun | Rp 15.783 | Rp 15.616 |
Depresiasi rupiah yang sudah sangat dalam membuka peluang untuk technical rebound. Investor yang melihat rupiah sudah terlalu murah akan tergerak hatinya dan kembali memborong mata uang Tanah Air. Kemudian, rupiah kemungkinan juga akan diuntungkan dari tekanan yang dialami oleh dolar AS. Ya, ada kemungkinan mata uang Negeri Paman Sam akan melemah esok hari. Pertanda itu sudah tampak saat ini, di mana pada pukul 20:22 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) terkoreksi 0,03%. Dolar AS akan terbeban akibat hasil rapat komite pengambil kebijakan The Federal Reserve/The Fed yang akan diumumkan dini hari nanti waktu Indonesia. Pelaku pasar memperkirakan Jerome 'Jay' Powell dan kolega mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 2,25-2,5% atau median 2,375%. Probabilitasnya mencapai 97,5%, mengutip CME Fedwatch. Bahkan kini investor makin yakin The Fed akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. CME Fedwatch mencatat kemungkinan Federal Funds Rate turun 25 basis poin (bps) menjadi 2,2,25% pada akhir tahun mencapai 41%. Lebih tinggi dibandingkan peluang bertahan di 2,25-2,5% yaitu 36,1%.
Tanpa 'beking' kenaikan suku bunga, dolar AS menjadi rapuh. Tidak ada lagi insentif untuk berinvestasi di mata uang ini, sehingga dolar AS jadi kurang menarik. Sepertinya rupiah akan mampu memanfaatkan situasi ini. Risk appetite pasar akan membuncah karena The Fed yang kian kalem (dovish), sehingga melahirkan perburuan terhadap aset-aset berisiko di negara berkembang, termasuk Indonesia. Angin segar siap menerpa wajah rupiah esok hari...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/roy)http://bit.ly/2Wf7dOt
May 02, 2019 at 04:01AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Lama Teraniaya, Besok Bakal Diangkat Derajatnya?"
Post a Comment