Ia menyampaikan hal itu setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May mengumumkan akan mengundurkan diri pada 7 Juni, Jumat pekan lalu.
"Jika Anda tidak melupakan perjanjian itu, hal ini tidak akan membuat Anda fokus untuk keluar," ujarnya kepada BBC, dilansir dari CNBC International.
"Jika Anda melakukannya, Anda bisa menjadi sangat kredibel di Brussels (markas UE)," lanjutnya.
Raab mengatakan ia lebih memilih Inggris keluar dari UE dengan kesepakatan namun ia tidak ingin menunda batas tenggat waktu 31 Oktober yang sudah direncanakan.
Foto: Infografis/PM Inggris Theresa May Mundur, Siapa Penggantinya?/Arie Pratama
|
Raab adalah salah satu dari beberapa tokoh Inggris yang ingin menggantikan May setelah pengunduran dirinya diumumkan. May mengumumkan rencananya itu dengan emosional setelah tiga proposal perjanjian Brexit yang ia ajukan ditolak parlemen Inggris.
Ia berencana mengajukan rancangan keempat awal Juni nanti namun banyak pihak telah skeptis draft itu akan disetujui parlemen karena tidak banyak perubahan yang ditawarkan May.
Saat ini, anggota parlemen Konservatif dan mantan Menteri Luar Negeri Boris Johnson telah banyak digembar-gemborkan sebagai calon pengganti sang perdana menteri. Jumlah dukungan untuknya sebagai pengganti May mencapai 40%.
Sementara itu, Raab yang merupakan seorang pendukung Brexit hanya memiliki peluang menang 14%. Menteri Lingkungan Michael Gove, mantan pemimpin House of Commons Andrea Leadsom dan Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt masing-masing memiliki peluang 7%, menurut pasar taruhan (betting market).
Menteri Pertahanan Penny Mordaunt dan Menteri Pembangunan Internasional, Rory Stewart, masing-masing memiliki peluang 4% sebagai perdana menteri baru, sementara Menteri Dalam Negeri Sajid Javid memiliki peluang 3%.
Saksikan video May menawarkan perjanjian baru Brexit berikut ini.
(prm)
http://bit.ly/30KN7P6
May 27, 2019 at 01:29PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Theresa May Mundur, Inggris Harus Siap Hadapi Brexit No Deal"
Post a Comment