Hanya saja, kendati mendapat 'uang berkah Ramadan', masih ada saja dari beberapa orang yang tidak mengatur THR-nya secara bijak, sehingga terkadang dananya sudah menguap tanpa pengaturan dengan baik.
Prita Ghozie, CEO and Co-Founder Zap Finance, konsultan perencanaan keuangan, mengatakan ada beberapa prinsip yang bisa diterapkan saat menerima THR. Prinsip tersebut salah satunya mengedepankan kewajiban terlebih dahulu, lalu kebutuhan dan terakhir keinginan.
"Aku tetap berpegang pada prinsip mana yang wajib, butuh dan ingin. Kalo THR bisa buat bayar utang atau investasi itu lebih kece lagi," kata Prita dalam akun Instagram-nya, dikutip Sabtu (25/5/2019).
Dia pun menyarankan untuk membagi pos THR tersebut agar dana yang sebetulnya bertujuan untuk persiapan Lebaran itu dapat dipakai dengan baik dan tidak habis dalam sekejap.
"Misalnya, Anda bisa membayarkan zakat sekitar 5%. Kemudian siapkan 50% untuk kebutuhan lebaran Anda," katanya.
Sementara itu, dia juga menekankan agar masyarakat tidak lupa menyiapkan dana darurat sebanyak 15% dari nilai THR. Dia juga menyarankan agar sebagian dana THR ditabung atau dimasukkan ke investasi sebanyak 10%.
Tak hanya itu, dana THR tidak lupa pula dipakai untuk membayar utang konsumtif sekitar 20%.
"Dengan perhitungan yang sesuai maka uang Anda akan lebih bermanfaat."
Sebelumnya, THR untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), anggota Polri, TNI dan pejabat negara dan pensiunan telah dicairkan pemerintah secara serentak pada 24 Mei 2019. Adapun anggaran yang disiapkan pemerintah untuk THR ini sebesar Rp 20 triliun.
Selain itu, THR untuk pegawai swasta juga sudah mulai dicairkan oleh beberapa perusahaan sejak awal minggu ketiga ini kendati belum seluruhnya tepat pada tanggal tersebut.
http://bit.ly/30LsuSz
May 26, 2019 at 03:05PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "THR Cair, Lebih Penting Belanja Dulu atau Bayar Utang?"
Post a Comment