Pada pukul 13:18 WIB, yen diperdagangkan di kisaran 109,70/US$ lebih kuat dibandingkan penutupan Jumat di level 109,96/US$.
Potensi membesarnya perang dagang AS - China masih akan mempengaruhi pergerakan pasar, dan kemungkinan akan menguatkan yen lebih jauh. Pemerintah Beijing telah menyatakan akan membalas kenaikan tarif impor AS, namun hingga kini masih belum ada perkembangan lebih lanjut.
Jika China akhirnya mengumumkan juga kenaikan tarif untuk impor dari AS, bursa saham kemungkinan akan semakin anjlok, dan yen berpeluang terus menguat (USD/JPY bergerak turun).
Analisis Teknikal
![]() |
Pada grafik harian pasangan mata uang ini bergerak di bawah rerata pergerakan 8 hari (Moving Average/MA 8) (garis merah), MA 21 (garis hijau), dan MA 125 (garis biru), memberikan gambaran tekanan turun yang besar.
Tekanan turun (penguatan yen) USD/JPY semakin besar setelah indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) memasuki wilayah negatif atau bearish yang semakin dalam.
![]() |
Sementara melihat time frame lebih kecil, yakni 30 menit, grafik USD/JPY juga bergerak di bawah MA 8 21, dan MA 125.
MACD mulai memasuki wilayah negatif lagi, dan indikator Stochastic bergerak turun namun masih jauh dari wilayah jenuh jual (oversold).
Semua indikator menunjukkan potensi penurunan USD/JPY, dengan target menguji kembali area 109,52. Jika mampu melewati area tersebut pasangan mata uang ini berpeluang turun ke 10
Selama resisten tidak ditembus, USD/JPY berpeluang turun kembali ke 109,52/US$, dan jika berhasil ditembus target selanjutnya ke area 109,16/US$.
Resisten (tahanan atas) berada di kisaran 109,88, selama tertahan di bawah level tersebut USD/JPY cenderung masih turun.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap)
http://bit.ly/2VDVGfK
May 13, 2019 at 08:44PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Yen Masih Seksi, Ini Peluang Pergerakannya"
Post a Comment