Indeks Shanghai anjlok 3,04%, indeks Hang Seng juga jatuh 2,46%, dan indeks Straits Times terpangkas 1,86%. Sementara itu, perdagangan di bursa saham Jepang dan Korea Selatan diliburkan pada hari ini terkait hari penobatan kaisar selama 10 hari hingga 6 Mei ini.
Eskalasi perang dagang AS-China membuat pelaku pasar melakukan aksi jual di bursa saham Asia dengan intensitas yang besar.
Meski banyak pihak menyebut bahwa dialog dagang di Beijing pekan lalu menelurkan hasil positif, tetapi Presiden AS Donald Trump ternyata memutuskan untuk menaikkan bea masuk atas importasi produk-produk asal China senilai US$ 200 juta.
![]() |
"Selama 10 bulan terakhir, China membayar bea masuk 25% untuk importasi produk-produk high-tech senilai US$ 50 miliar dan 10% untuk produk-produk lain senilai US$ 200 miliar. Pembayaran ini sedikit banyak berperan dalam data-data ekonomi kita yang bagus. Jadi yang 10% akan naik menjadi 25% pada Jumat," cuit Trump.
![]() |
"Sementara US$ 325 miliar importasi produk-produk China belum kena bea masuk, tetapi dalam waktu dekat akan dikenakan 25%. Bea masuk ini berdampak kecil terhadap harga produk. Dialog dagang tetap berlanjut, tetapi terlalu lamban, karena mereka berupaya melakukan renegosiasi. Tidak!" cuit Trump di Twitter.
Lantas, ekspektasi bahwa AS-China akan segera meneken kesepakatan dagang praktis langsung memudar dan berganti menjadi kekhawatiran bahwa laju perekonomian kedua negara, khususnya China, akan semakin tersakiti oleh eskalasi perang dagang.
Jika itu yang terjadi, maka laju perekonomian dunia akan ikut terkena dampak negatifnya. Wajar jika instrumen berisiko seperti saham dihindari investor pada awal pekan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas)
http://bit.ly/2ZYeYuF
May 06, 2019 at 04:14PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS-China Memanas, Bursa Saham Asia Anjlok Parah!"
Post a Comment