Ditemui usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Budi Karya untuk kesekian kalinya meminta bantuan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk menurunkan harga tiket maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
"Saya mengimbau BUMN menurunkan tarif Garuda, diikuti yang lain," kata Budi Karya di kompleks kepresidenan, Jumat (3/5/2019).
Kementerian Perhubungan bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Ombudsman RI saat ini memang tengah berdiskusi untuk menyelesaikan masalah mahalnya harga tiket pesawat.
Otoritas perhubungan berkonsultasi karena ingin mengetahui apakah harga tiket yang ditetapkan para maskapai melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
"Saya belum firm. Kalau dilihat dari kecenderungan masyarakat saya rasanya punya kewenangan untuk menurunkan [harga tiket pesawat]. Itu di UU ada. Tapi saya tidak ingin ada satu aturan tidak governance," jelasnya.
Budi tak memungkiri bisa saja pemerintah langsung menaikkan tarif batas atas yang dalam kurun waktu 3 tahun ini tak mengalami kenaikan. Padahal, ketentuan tarif batas atas biasanya ditentukan tiap dua tahun sekali.
"Kan logikanya tiga tahun. Kalau kita ikutin inflasi saja tentu naik. Komponen-komponen juga naik. Jadi itu dasarnya saya konsultasikan. Ini kan team work, tidak boleh bertindak sendiri," tegasnya.
 Foto: Garuda Indonesia's Boeing 737 Max 8 (REUTERS/Willy Kurniawan) |
Merespons hal tersebut, Rini yang ditemui dalam kesempatan yang sama menganggap bahwa tak ada penetapan tarif yang dilanggar oleh maskapai pelat merah, dalam hal ini Garuda Indonesia.
"Loh kita lihatnya begini, sekarang batasnya di mana? Selama BUMN, Garuda tidak lewati batas yang ditentukan oleh Kemenhub, ya harusnya normal-normal saja," tegasnya. (prm)
http://bit.ly/2Y87rrx
May 03, 2019 at 09:39PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Diminta Menhub Turunkan Harga Tiket, Apa Kata Menteri BUMN?"
Post a Comment