Johnson merupakan tokoh politik beraliran eurosceptic atau yang skeptis terhadap Uni Eropa (UE) dan kemungkinan akan membawa Inggris keluar dari zona euro tanpa kesepakatan apapun alias no-deal atau Hard Brexit. Oleh karenanya, ia cenderung tidak disukai oleh investor yang lebih suka kepastian dan keteraturan.
Analisis Teknikal
Grafik: GBP/USD Harian Sumber: MetaTrader 5
|
Belum ada perubahan secara teknikal jika melihat grafik harian indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (MACD) yang masih berada di wilayah negatif dan semakin dalam. Ini mengindikasikan tekanan turun yang masih kuat.
Poundsterling yang disimbolkan GBP/USD bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), MA 21 hari (garis hijau), dan kembali ke bawah MA 8 hari (garis merah), yang memberikan tekanan tambahan bagi pound.
Grafik: GBP/USD 30 Menit Sumber: MetaTrader 5
|
Sementara pada time frame 1 jam, GBP/USD bergerak di bawah MA 8, 21, dan MA 125. MACD bergerak mendatar dan berada di wilayah negatif. Sementara Stochastic bergerak turun namun masih jauh dari wilayah jenuh jual (oversold).
Target penurunan ke area US$ 1,2664 berhasil dicapai pada hari ini dan terlihat masih menguji level tersebut pada pukul 14:38 WIB. Penembusan dan gerakan konsisten di bawah level US$ 1,2664 akan membuka peluang penurunan ke area US$ 1,2644. Lebih jauh pasangan mata uang ini bisa turun ke US$ 1,2622.
Sementara jika mampu bertahan di atas US$ 1,2664, pound berpotensi rebound ke level US$ 1,2700. Selama tertahan di bawah level ini, GBP/USD masih cenderung akan melemah pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm)
http://bit.ly/2X9EivW
May 28, 2019 at 10:06PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kembali Tertekan, Simak Peluang Cuan Trading Poundsterling"
Post a Comment