Pengumuman itu muncul setelah anggota parlemen Inggris menolak memberikan suara untuk mendukung kesepakatan Brexit yang digagas May. Proposal Brexitnya telah ditolak sebanyak tiga kali sejak awal tahun lalu.
Saat pengumuman, May yang berlinang air mata mengatakan dia telah "melakukan segalanya" yang dia bisa untuk menghormati hasil referendum Uni Eropa (UE) 2016. Tetapi, dengan "penyesalan yang mendalam," dia tidak dapat membawa Inggris keluar dari UE dan kehilangan dukungan banyak orang di dalam partainya sendiri.
Siapa yang lebih mungkin menjadi perdana menteri baru?
Mantan Menteri Luar Negeri Boris Johnson dipandang sebagai calon paling memungkinkan, setelah menerima nominasi untuk menduduki posisi itu dari mantan Menteri Pertahanan Gavin Williamson dan anggota parlemen Tory, Johnny Mercer.
Johnson adalah salah satu tokoh paling menonjol dari kampanye Brexit resmi pada tahun 2016, di mana pasar taruhan menunjukkan bahwa ia memiliki kemungkinan 40% untuk memenangkan posisi itu.
"Secara historis, dalam perlombaan memperebutkan kepemimpinan, Konservatif biasanya bukan yang terdepan, tetapi calon lemah (underdog) yang cenderung menang," kata Jordan Rochester, ahli strategi valuta asing di Nomura, dalam sebuah catatan penelitian yang diterbitkan Kamis.
Foto: Infografis/PM Inggris Theresa May Mundur, Siapa Penggantinya?/Arie Pratama
|
Calon lainnya yang diperkirakan mungkin menang oleh pasar taruhan termasuk mantan Menteri Brexit Dominic Raab, dengan kemungkinan menang 14%.
Menteri Lingkungan Hidup Michael Gove, mantan pemimpin House of Commons Andrea Leadsom, dan Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt masing-masing memiliki kemungkinan 7% untuk menggantikan May, menurut para pembuat taruhan, mengutip CNBC International.
Kemungkinan bagi Menteri Pembangunan Internasional Rory Stewart dan Menteri Pertahanan Penny Mordaunt mendapatkan posisi tersebut sebesar 4%, sementara Menteri Dalam Negeri Sajid Javid diberi peluang 3%.
Bagaimana cara kerja persaingan memperebutkan posisi PM?
Untuk mengadakan perlombaan memperebutkan kepemimpinan secara penuh, harus ada setidaknya tiga orang yang bersaing untuk menjadi perdana menteri.
Perlombaan memperebutkan kepemimpinan atau kontes kepemimpinan berlangsung dalam dua tahap.
Pada tahap pertama, anggota parlemen Konservatif mempertimbangkan apakah mereka ingin mengajukan nama mereka sendiri. Pada 2016, para kandidat membutuhkan dukungan dari setidaknya dua anggota parlemen lainnya untuk memungkinkan mereka mencalonkan diri.
Foto: Perdana Menteri Inggris Theresa May (REUTERS/Simon Dawson)
|
Semua kandidat akan mengadakan serangkaian pidato atau debat, acara yang kadang-kadang disebut sebagai husting, di mana mereka menyusun rencana mereka hingga apa yang ingin mereka capai sebagai perdana menteri.
Anggota parlemen kemudian akan memberikan suara dalam serangkaian putaran untuk menyeleksi kandidat. Di setiap putaran, kandidat dengan suara paling sedikit dieliminasi dari pencalonan sampai hanya dua yang tersisa.
Pada tahap kedua dari kontes itu, keanggotaan partai yang lebih luas diundang untuk memilih kandidat mana yang menurut mereka paling cocok.
Partai Konservatif, Jumat, mengonfirmasi bahwa seluruh kontes akan selesai pada akhir Juli. Itu karena kecepatan dalam menentukan pemimpin baru sangat penting. Selain itu, mereka juga perlu mencoba untuk memecahkan kebuntuan Brexit.
Apa yang terjadi ketika Inggris mendapat PM baru?
Ekonomi terbesar kelima di dunia itu masih menghadapi sejumlah opsi ketika membahas Brexit, termasuk keluar secara tertib dengan kesepakatan, keluar dari UE tanpa kesepakatan, mengadakan pemilihan umum atau referendum kedua yang pada akhirnya dapat membatalkan keputusan tahun 2016 untuk meninggalkan blok.
Partai oposisi Buruh sering meminta diadakan pemilihan umum untuk memutuskan masa depan Inggris, dan pemimpinnya, Jeremy Corbyn mendorong untuk diadakan pemungutan suara nasional lagi pada Jumat pagi.
Untuk beberapa pihak, tanpa disepakatinya undang-undang Brexit, kemungkinan Inggris keluar tanpa kesepakatan dari Uni Eropa sekarang ini tampaknya merupakan hasil yang lebih mungkin terjadi.
Inggris dan Irlandia Utara secara resmi akan keluar dari Uni Eropa pada 31 Oktober 2019.
Kita "tidak mendekati akhir dari ketidakpastian ini dengan jalinan politik Inggris yang tercabik oleh debat emosional selama tiga tahun terakhir dan keseimbangan kekuatan negosiasi antara Inggris dan Uni Eropa tidak berubah," kata Saker Nusseibeh, kepala eksekutif Hermes Investment Manajemen, dalam catatan penelitian yang diterbitkan Jumat.
"Yang jelas adalah bahwa Westminster memiliki jalan panjang yang sulit di depannya untuk mengembalikan reputasinya dengan mayoritas pemilih dan negara jelas membutuhkan kepemimpinan yang mampu menyatukan perpecahannya," kata Nusseibeh.
(prm)
http://bit.ly/2HW6PPc
May 27, 2019 at 07:28PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Theresa May Mundur, 8 Kandidat Berebut Jadi PM Inggris Baru"
Post a Comment