Search

Kemenhub Tak Mau Grab-Gojek Saling Bunuh karena Perang Diskon

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah membahas secara intensif bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait dengan diskon. Diskon ini lebih kepada perang tarif yang dilakukan antara Grab dan Gojek.

Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Ahmad Yani mengatakan KPPU dilibatkan agar proses persaingan usaha antara aplikator berjalan dengan sehat.

"Memang ada berbagai permasalahan. Terutama terkait yang namanya diskon promo, karena di bisnis ini sangat rentan sekali kita ngga mau salah satu pihak yakni Grab atau Gojek hilang," kata Ahmad Yani di Program Profit CNBC Indonesia TV, Senin (13/5/2019).


"Oleh sebab itu kami berkonsultasi dengan KPPU perihal persaingan usaha," imbuhnya.

KPPU menurut Ahmad Yani, tidak menginginkan adanya predatory pricing. Predatory pricing yakni salah satu bentuk strategi yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam menjual produk dengan harga yang sangat rendah, yang tujuan utamanya untuk menyingkirkan pelaku usaha pesaing.

"Kalau yang namanya diskon itu boleh tidak? Seerapa lama bisa dilakukan, ini kita bahas dengan KPPU. Nah sehingga ketakutan kita terkait tadi predatroy pricing tidak akan terjadi," papar Ahmad Yani.

Menurut Ahmad Yani, Kemenhub akan melakukan evaluasi secara menyeluruh pada 20 Mei 2019. Nantinya, akan diputuskan apakah ada penurunan atau kenaikan tarif lagi.

"Tarif baru nanti ada evaluasi itu pada 20 Mei. Nanti akan kita rilis kelanjutannya," jelas Ahmad Yani.

(dru/dru)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2VWz35r
May 13, 2019 at 06:00PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Kemenhub Tak Mau Grab-Gojek Saling Bunuh karena Perang Diskon"

Post a Comment

Powered by Blogger.