Mantap! Dua Hari Trading Poundsterling Cuan Rp 14 Juta/Lot

Jakarta, CNBC Indonesia - Poundsterling anjlok dalam dua hari beruntun lawan dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (14/5/19) akibat ketidakpastian Brexit dan perang dagang jilid II menjadi penekan mata uang Inggris ini. Sementara penurunan tingkat pengangguran gagal menyelamatkan pound.

Negosiasi lintas partai dalam pembuatan proposal Brexit masih belum menemukan titik terang yang membuat investor pesimistis akan nasib Inggris.

Melansir FX Street, Perdana Menteri Inggris Theresa May dilaporkan akan mengajukan proposal buatannya ke parlemen untuk di-voting tiga pekan ke depan. Namun, Partai Buruh selaku oposisi masih meragukan disetujuinya proposal di parlemen, karena tuntutan mereka belum dipenuhi.

Sementara itu Office for National Statistic Rabu kemarin melaporkan data tingkat pengangguran turun menjadi 3,8% dalam tiga bulan hingga bulan Maret, menjadi yang terendah sejak akhir tahun 1974. Rilis tersebut lebih rendah dari prediksi Forex Factory sebesar 3,9%.

Pada periode yang sama, rata-rata gaji tumbuh 3,2% turun dari bulan sebelumnya 3,5% dan lebih rendah dari prediksi 3,4%, tetapi tetap masih jauh lebih tinggi dari inflasi.

Data-data yang menunjukkan kuatnya pasar tenaga kerja tersebut gagal mendongkrak performa pound. Pada hari ini Rabu (15/5/19) pound diperdagangkan di kisaran US$ 1,2906 pada pukul 7:37 WIB, naik tipis dari penutupan perdagangan Selasa di level US$ 1,2903, mengutip kuotasi MetaTrader 5.

Jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan Jumat (10/5/19) di level US$ 1,3001, maka dalam dua hari perdagangan pound telah turun 98 pip.

Pip adalah satuan poin terkecil untuk mewakili perubahan harga dalam trading forex. 1 pip dalam poundsterling senilai US$ 10 jika bertransaksi sebesar 1 lot.

Jadi trader yang mengambil posisi jual (short) pound vs dolar (GBP/USD) di hari Jumat dan menutup posisinya Selasa kemarin akan mendapat cuan 98 pip x US$ 10 = US$ 980 atau jika di-rupiah-kan lebih dari Rp 14 juta. Jumlah profit belum termasuk potongan komisi dan bunga menginap yang berbeda-beda di setiap broker.

Untuk membuka 1 lot kontrak standar dibutuhkan modal yang berbeda-beda tergantung berapa leverage (rasio antara dana si trader sendiri dan dana pinjaman) yang digunakan oleh trader.

Jika leverage 1:100, maka jumlah modal yang dibutuhkan atau dikenal dengan margin untuk membuka 1 lot standar adalah 100.000/100 = US$ 1.000.

Dengan asumsi investasi menggunakan modal US$ 10.000, maka cuan yang dihasilkan hampir 10% saat mengambil posisi short GBP/USD dengan transaksi 1 lot dalam dua hari.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(prm)

Let's block ads! (Why?)